Kembangkan Potensi Seller - Lazada Boyong Seller Ke Hongzhou

NERACA

Jakarta – Pesatnya pertumbuhan pengguna internet, memacu transaksi belanja online di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan pernyataan McKinsey and Co., sebuah perusahaan riset pasar global, Indonesia merupakan salah satu pasar e-commerce yang bertumbuh paling pesat di dunia. Pada 2025, setidaknya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan bertambah sekitar Rp 2.000 triliun atau US$ 150 miliar dari sektor ekonomi digital. 

Tengok saja, Indonesia kini merupakan pasar terbesar dan terpenting di Asia Tenggara dan para ahli memprediksi bahwa online shopping akan menyumbangkan 7-8% pasar ritel lokal pada tahun 2020, naik dari angka sekitar 1% saat ini, dengan Lazada sebagai salah satu pemain terbesar industrinya.

Florian Holm, Co-CEO Lazada Indonesia dalam siaran persnya menyampaikan, Lazada dikenal secara luas sebagai situs belanja online nomor satu dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. “Memiliki kurang lebih 55.000 seller aktif di seluruh Asia Tenggara melalui Lazada,  kami dapat memberikan kesempatan bagi para seller kami untuk menjadi sukses dan mengembangkan bisnisnya.”ujarnya.

Lazada, lanjutnya, senantiasa mengembangkan potensi seller dan membekali mereka dengan berbagai perangkat untuk mendukung kesuksesan mereka. Salah satunya melalui kunjungan perdana ke Hangzhou beberapa waktu lalu dan memastikan bahwa seluruh rangkaian kunjungan mendukung seller untuk mendapatkan informasi dan belajar dari kesuksesan seller lain, dan juga mendapat masukan untuk membantu mereka mengembangkan bisnis mereka di masa depan.

Melalui e-commerce seperti Lazada para seller bisa fokus dalam memproduksi atau memastikan tersedianya barang, tanpa perlu khawatir mengenai promosi arena Lazada kerap melakukan berbagai bentuk kampanye untuk membantu promosi para seller, antara lain kampanye 11.11 Online Revolution setiap November, Harbolnas setiap Desember, dan juga kampanye Ulang Tahun Lazada pada 21-23 Maret ini.

Mengingat seluruh potensi tersebut, kata Florian, dapat dikatakan bahwa Indonesia berada dalam era kebangkitan e-commerce seperti yang telah dicapai Tiongkok belum lama ini. Namun demikian, perusahaan seperti Lazada percaya bahwa mengaplikasikan pendekatan ‘time capsule’ di Indonesia akan membuahkan hasil, dengan sejumlah adaptasi lokal untuk mengatasi berbagai tantangan unik yang muncul dari ruang lingkup lokal.

Sebagai informasi, saat ini perusahaan e-commerce besar memperhatikan pasar e-commerce yang lebih besar seperti Tiongkok dan India sebagai blueprint untuk membuat pasar Indonesia bertumbuh lebih cepat. Cara ini dikenal oleh investor dan stakeholder sebagai teori ‘time capsule’. Indonesia sendiri hanya dalam beberapa tahun telah menunjukkan situasi pasar yang serupa dengan adanya pergeseran paradigma yang ditimbulkan oleh tren e-shopping.

Salah satu hal menarik dari Tiongkok ialah fakta bahwa transaksi pembelian oleh konsumen melalui telepon genggam dan tablet mencapai angka 22%. Angka tersebut diproyeksikan akan mencapai 28% pada tahun 2019. Secara esensial, hal ini menunjukkan bahwa Tiongkok merupakan pasar yang luar biasa besar untuk transaksi pembelian melalui telepon genggam dan tablet, dengan kata lain potensi besar untuk usaha mobile commerce (m-commerce).

Kemiripan lain antara Tiongkok dan Indonesia terletak pada fakta bahwa pasar e-commerce di kedua negara cukup tersentralisasi. Tidak seperti pasar e-commerce di negara-negara barat yang memiliki karakteristik dengan kebanyakan retailer mengoperasikan e-storenya secara independen, di Tiongkok kebanyakan retailer mengoperasikan lapaknya di Tmall milik Alibaba. Dinamika yang sama terdapat di Indonesia pula, di mana marketplace consumer-to-consumer (C2C) terus tumbuh dengan kondisi yang sehat, dan brand-brand baru baik kecil maupun besar terus bergabung dengan platform marketplace, antara lain Lazada Indonesia tiap harinya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…