Sosialisasikan Cegah Kebakaran Hutan - APP Ingin Wujudkan Lebih Banyak Desa Peduli Api

Potensi kebakaran hutan jelang musim kemarau masih menjadi perhatian pemerintah, lantaran dampak sosial dan ekonominya yang cukup besar ketimbang keuntungan bisnis yang diraih pelaku usaha. Maka berangkat dari kepedulian terhadap kelestarian lingkungam, perusahaan produsen kertas Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menggelar sosialisasi program untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan pada Hari Hutan Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Maret.

Kepala Divisi Sosial dan Keamanan Sinar Mas Forestry, Agung Wiyono menunjukkan sosialisasi program pencegahan kebakaran hutan seperti Desa Makmur Peduli Api (DMPA). DMPA sendiri adalah sebuah program terpadu yang dirancang untuk mengembangkan potensi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, salah satunya melalui agroforestri.

Sinar Mas mengutarakan harapannya melalui program DMPA agar pendapatan masyarakat dapat naik hingga 50-70% dalam kurun tiga tahun lewat berbagai kegiatan ekonomi, sekaligus menggugah kesadaran masyarakat setempat untuk ikut menjaga lingkungan sekitar terutama dari bahaya kebakaran hutan.”Total 76 desa sudah terbantu dengan adanya program ini, dan diharapkan akan mencapai target total 200 desa di tahun 2017," kata Agung Wiyono di Jakarta, kemarin.

Untuk itu, lanjutnya, APP Sinar Mas berusaha membangun sistem yang membantu para petani dari berbagai sisi, antara lain melalui transfer teknologi, fasilitasi pemasaran, interaksi antar sumber daya dan dialog untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan. APP Sinar Mas juga bertekad untuk terus menyejahterakan desa-desa di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jambi dan Sumatera Selatan melalui program DMPA tersebut.”Sekarang kami tidak lagi sendiri. Kami banyak dibantu oleh LSM lokal, akademisi, gabungan kelompok tani dan koperasi daerah untuk menjalankan program ini," paparnya.

Dia juga mengutarakan rasa optimistisnya dapat mampu menyejahterakan hingga 500 desa yang diharapkan bakal tercapai pada tahun 2020 mendatang. Sepanjang tahun 2016 kemarin, pemerintah mengklaim peristiwa kebakaran lahan gambut di Indonesia menurun hingga 90% dibandingkan tahun 2015. Kata Menteri lingkungan hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, pada 2015, total lahan gambut yang terbakar mencapai 891.275 hektar. Pada 2016, jumlahnya menurun drastis.”Pada 2016, lahan gambut yang terbakar, 97.787 hektar sampai pada akhir Desember,"ujarnya.

Dari total luas lahan gambut yang terbakar pada 2016, hanya 19.069 hektar yang merupakan langganan kebakaran lahan. Pada 2015, kondisi darurat kebakaran lahan mencapai 78 hari, tanggap darurat yakni 151 hari dan transisi kepemulihan mencapai 18 hari."Tahun 2016, itu angkanya nol semuanya," ujar Siti.

Turunnya angka kebakaran lahan gambut itu, lanjut Siti, tidak lepas dari kerja keras seluruh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah yang langganan kebakaran lahan. Contohnya sejak awal 2016, pemerintah konsisten melaksanakan program pencegah kebakaran lahan, yakni mengirimkan helikopter berisi air dan modifikasi cuaca. Selain itu, hingga akhir 2016, pemerintah telah membangun 15.615 sekat kanal, 2.581 embung dan 516 sumur bor demi mencegah kebakaran lahan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…