Bidik Penjualan 1.300 Unit Alat Berat - Hexindo Menaruh Asa di Bisnis Tambang

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya industri pertambangan seiring dengan pulihnya harga komoditas dunia, membawa harapan besar bagi pertumbuhan penjualan industri alat berat. Maka berangkat dari kondisi tersebut, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mengaku optimis bila kinerja keuangan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Emiten alat berat ini sendiri sukses menorehkan kenaikan laba hingga dua kali lipat, meski penjualan turun. Berdasarkan laporan keuangan akhir kuartal ketiga yang ditutup 31 Desember 2016, penjualan HEXA turun 2,4% menjadi US$ 201,21 juta dari US$ 206,69 juta periode sebelumnya. Laba bersih HEXA melonjak dua kali lipat menjadi US$ 11,23 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, lonjakan laba ini berasal dari turunnya beban. Tercatat beban pokok penghasilan turun jadi US$ 163,49 juta dari US$ 169,86 juta. Beban umum administrasi turun 14% menjadi US$ 11,22 juta dan beban lainnya turun 29% menjadi US$ 2,87 juta. HEXA juga mengantongi penghasilan bunga mencapai US$ 1,69 juta, naik ketimbang periode sebelumnya, yakni US$ 414.620.

Total aset HEXA pada Desember 2016 tercatat sebesar US$ 241,89 juta, turun 14% dari Maret 2016 sebesar US$ 281,60 juta. Penurunan total aset ini disebabkan oleh penurunan kas, sehubungan dengan pembayaran dividen. Adapun total liabilitas HEXA meningkat jadi US$ 107,95 juta, dari posisi keuangan Maret 2016 US$ 52,88 juta. Selain utang dagang, peningkatan ini disebabkan oleh adanya pinjaman bank jangka pendek sebesar US$ 16 juta.

Direktur Pemasaran HEXA Djonggi Gultom pernah mengatakan, penjualan alat berat sangat tergantung pada harga komoditas. Peningkatan harga komoditas baru terasa pada kuartal empat 2016, sehingga penjualan secara year on year masih menurun.  Hal ini tercermin pada hasil penjualan alat berat HEXA. Penjualan alat berat HEXA hingga kuartal tiga baru 413 unit. "Penjualan sepanjang tahun buku 2016/2017 di kisaran 850 unit sampai akhir tahun, di atas prediksi sebelumnya 824 unit," kata Djonggi.

Artinya, pada tiga bulan pertama tahun ini HEXA menjual alat berat lebih banyak ketimbang sembilan bulan sebelumnya. Dari sisi volume, penjualan ini memang masih di bawah tahun sebelumnya, yang mencapai 883 unit. Tapi pangsa pasar alat berat merek Hitachi ini meningkat menjadi 22,9% dari 22,7%.

Djonggi mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan penjualan alat berat mencapai 1.300 unit, dengan dorongan utama dari sektor tambang. Target ini mencerminkan pertumbuhan volume 53%. Menurut dia, permintaan alat berat di sektor lain, seperti perkebunan, infrastruktur dan kehutanan, dapat meningkat tahun ini. Tapi, dia belum bisa membeberkan target secara hitungan keuangan.

Sebagai catatan, penjualan alat berat HEXA paling dominan berasal dari sektor konstruksi, yang mencapai 467 unit, naik dua kali lipat dari 221 unit di tahun sebelumnya. Penjualan dari sektor kehutanan juga meningkat menjadi 223 unit dari 164 unit. Penjualan dari sektor tambang malah menurun menjadi 64 unit dari tahun sebelumnya 150 unit.

Djonggi meyakini penjualan alat berat pada tahun ini dapat terangkat pada semua sektor. Adapun strateginya pada tahun ini masih konservatif, dengan mempertahankan pangsa pasar alat berat, optimalisasi penjualan dan persediaan suku cadang, serta mempererat kerjasama dengan pelanggan di sektor pertambangan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…