Ekspansi Tambah Kantor Cabang - Home Credit Bidik Pembiayaan Rp 5,1 Triliun

NERACA

Jakarta – Berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dua kali lipat di tahun lalu, memacu PT Home Credit Indonesia untuk menargetkan pembiayaan tahun 2017 ini lebih agresif lagi. Dimana perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 4,8 triliun dan diharapkan bisa tembus Rp 5,1 triliun hingga akhir tahun.

Jaroslav Gaisler, Direktur Utama Home Credit menuturkan, untuk memenuhi target pembiayaan tersebut, perseroan akan terus membuka kantor cabang baru dengan menyasar segmen kelas bawah. “Kita akan mencakup seluruh Indonesia dengan membuka kantor cabang bar mulai dari Provinsi hingga Kabupaten dan Kota,”ujarnya di Jakarta, Senin (20/3).

Disebutkan, sumber dana untuk mengejar target pembiayaan tahun ini berasal dari pemegang saham dan termasuk pinjaman perbankan baik dari bank internasional, maupun bank lokal. Kemudian untuk memenuhi target bisnisnya, kata Jaroslav, perseroan juga akan merilis layanan digital financing. Namun sayangnya, dirinya belum mau memberikan detail layanan tersebut. Pasalnya, masih harus membaca adaptasi prilaku masyarakat dan termasuk literasi keuangan.

Menurutnya, perseroan yang ahli dalam pembiayaan konsumer sangat berhati-hati dalam meluncurkan layanan baru, karena bicara bisnis pembiayaan tidak hanya mencari untung tetapi melakukan manajemen risiko. Sebagai informasi, tahun lalu perusahaan melayani sebanyak 750 ribu pelanggan dan risiko pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) hingga akhir Februari kemarin masih tercatat di level 0,5%.”Kami berhasil mengelola risiko pembiayaan bermasalah, posisi kami di bawah batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ucap Gaisler.

Dia mencatat, sepanjang tahun lalu perusahaan yang dipimpinnya paling banyak menyalurkan pembiayaan bagi pelanggan yang ingin membeli telepon genggam. Setidaknya 70% dari total pembiayaan yang disalurkan tahun lalu diberikan bagi masyarakat yang ingin memiliki telepon genggam mahal dengan cara mencicil.

Sementara, 25% untuk barang elektronik lainnya dan 5% untuk perabot rumah tangga. Tahun lalu, perseroan mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 1,9 triliun atau melesat dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,5 triliun. Namun demikian, perusahaan masih membukukan kerugian sepanjang tahun lalu. Menurut Gaisler, manajemen optimis akan mencapai laba pada akhir tahun ini, dengan dukungan ekonomi dalam negeri yang terbilang cukup kuat dan kegiatan ekspansi yang dilakukan.”Kami positif akhir tahun ini, kan kami baru berdiri pada 2013, jadi untuk Home Credit Indonesia belum untung," pungkasnya.

Sementara itu, Chief External Affairs Home Credit Indonesia, Andi Nahil Gultom menuturkan, Home Credit telah melakukan ekspansi di 37 kota di Indonesia dan lima ribu titik distribusi penjualan (point of sales/POS). Untuk awal tahun ini sendiri, perusahaan telah melakukan ekspansi ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. Sehingga, Andi berharap pada akhir tahun ini ekspansi dari Home Credit Indonesia sudah dapat menyebar secara merata di Indonesia. (bani)

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…