Warga Depok Kehilangan Sosok Ulama Kharismatik

Warga Depok Kehilangan Sosok Ulama Kharismatik

NERACA

Depok - Warga Kukusan Kota Depok Jawa Barat merasa kehilangan sosok ulama yang kharismatik dan selalu dekat masyarakat dalam kehidupan sosial dan keagamaan.

Hal tersebut diungkapkan, Ade warga sekitar kediaman Alm KH. Hasyim Muzadi yang meninggal dunia dalam usia 72 tahun pada Kamis (16/3) pukul 06.15 WIB di Malang Jawa Timur. Almarhum kata Ade merupakan sosok ulama yang dekat dengan masyarakat, dengan selalu membantu warga sekitar dalam kegiatan sosial maupun keagamaan.

Ade mengatakan sejak berdirinya pesantren Alhikam di Depok, warga sekitar sangat terbantu dalam mempelajari agama Islam."Banyak santrinya yang mengajarkan baca Alquran sangat terbantu sekali warga sekitar dalam ilmu agama," kata Ade.

Hal senada juga dikatakan warga Depok lainnya yang bertempat tinggal disekitar pesantren Alhikam, Faisal yang mengatakan KH Hasyim Muzadi merupakan sosok ulama yang bersahaja dan mempunyai kharismatik."Tentunya kami kehilangan ulama besar yang dimiliki bangsa Indonesia," ujar dia.

Sementara, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menilai sosok KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh ulama yang disegani bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia internasional."Sulit mencari tokoh ulama sekaliber beliau," kata Pradi ketika diminta kesannya terhadap KH Hasyim Muzadi di rumah duka di Depok.

Pradi mengatakan almarhum semasa hidupnya selalu berpesan agar kita sebagai umat muslim untuk selalu menguatkan aqidah dan kultur."Kami sebagai warga depok dan juga pemerintah kota Depok meraa kehilangan tokoh umat muslim yang kharismatik," ujar dia.

Dikatakannya semasa hidupnya almarhum selalu menghadiri kegiatan warga sekitar Pesantren Alhikama di Kukusan Depok walaupun hanya hadir 10 hingga 15 menit."Beliau selalu merangkul semua golongan tak pilih-pilih," ujar dia.

Pesantren Alhikam kata Pradi juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berbagai kegiatan. Untuk itu Pradi berharap kedepannya akan muncul tokoh-tokoh muslim sekaliber Hasyim Muzadi. 

Sedangkan, Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat merasakan kehilangan akan sosok almarhum KH. Hasyim Muzadi yang wafat di Rumah Sakit Lavalette Malang pada Kamis pagi pukul 06.15 WIB."Kita merasakan kehilangan, apalagi ini mantan ketua PBNU yang tentu saja menjaga keharmonisan ajaran-ajaran agama dan norma-norma berlaku di dalam negara," ujar Wakil Ketua PBNU Jawa Barat Kiagus Zaenal Mubarok.

Kiagus menuturkan, sosok almarhum dikenal memiliki keteguhan dan ketegasan sikap dalam membela kebenaran dan melawan setiap kebatilan. Selain itu, beliau telah mewakafkan sepenuh hidupnya untuk perjuangan kemaslahatan umat dan bangsa."Harmoni antara agama dan negara ini sangat penting. Kalau dijewantahkan itu Pancasila. Karena itu, kami sebagai murid, sebagai jamiah, jemaah, kita merasa kehilangan," kata dia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Ahmad Hasyim Muzadi tutup usia pada usia 72 tahun, pada Kamis pukul 6.15 WIB. Menurut kabar dari putra Hasyim, Yusron Shidqi, jenazah mantan Ketua PBNU tersebut akan diberangkatkan ke pesantren AlHikam Depok Jawa Barat, dari Malang Jawa Timur bakda dzuhur dan akan dishalatkan di pesantren tersebut.

KH Hasyim Muzadi lahir di Tuban 8 Agustus 1944, dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944. Dia adalah salah satu tokoh dan intelektual Islam utama Indonesia yang pernah menjabat ketua umum Nahdlatul Ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang dan Depok ini sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dari 1956 sampai dengan 1962. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…