Delapan Hektare Tanaman Padi Terancam Terserang Virus Tungro - Kelurahan Babakan Kota Sukabumi

Delapan Hektare Tanaman Padi Terancam Terserang Virus Tungro

Kelurahan Babakan Kota Sukabumi

NERACA

Sukabumi - Delapan hektare tanaman padi yang menjadi garapan kelompok tani Mandiri di kampung Sukamanah RT 03/RW 07 Kelurahan Babakan Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi terancam terserang Tungro. Dari jumlah tersebut, setengah hektarenya positif terkena virus Tungro, sehingga menyebabkan tanaman padi yang terserang hama tersebut harus dimusnahkan secepat mungkin. 

"Besok pagi (hari ini), kita akan lakukan pemusnahan kepada padi yang sudah terkena Tungro, dan sisanya yang 7,5 hektare lagi kita akan lakukan penyemprotan insektisida area pesawahan yang terancam hama tungro itu. Dengan begitu, hama ini tidak menyerang ke tanaman padi yang lain," ujar kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi usai melihat langsung ke lapangan, kemarin.

Area pesawahan yang ada di daerah tersebut, lanjut Kardina, digarap oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani Mandiri. dan kejadian ini, kata Kardina, pernah terjadi pada tiga tahun yang lalu, dan serangan hama Tungro baru muncul lagi saat ini. Hama Tungro ini, kata dia, lebih disebabkan oleh faktor cuaca, apalagi di musim kemarau basah ini serangan hama lebih besar akan menyerang tanaman padi."Tiga tahun lalu pernah ada. Sekarang baru muncul lagi hama tungro itu di sini. Kalau sebelumnya sih ada hama blast, tapi Alhamdulillah sudah tertangani juga," akunya.

Lebih lanjut Kardina menjelaskan, virus Tungro hanya ditularkan oleh wereng hijau (sebagai vektor) tidak terjadi multiplikasi dalam tubuh wereng dan tidak terbawa pada keturunannya. Sejumlah spesies wereng hijau dapat menularkan virus tungro, namun perlu diwaspadai keberadaannya."Penularan virus tungro dapat terjadi apabila vektor memperoleh virus setelah mengisap tanaman yang terinfeksi virus kemudian berpindah dan mengisap tanaman sehat tanpa melalui periode laten dalam tubuh vektor," ujarnya.

Gejala tanaman yang terkena Tungro, daunnya berwarna kuning oranye (berbintik-bintik karat berwarna hitam) yang dimulai dari ujung daun selanjutnya berkembang ke bagian bawah. Akibat serangan tungro, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil serta malai yang terbentuk lebih pendek dan banyak yang hampa."Dan biasanya tinggi tanaman juga tidak merata," jelasnya.

Kardina belum bisa menjanjikan bantuan kepada padi yang terkena virus Tungro, hanya sebatas untuk melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan saja. Tapi, pihaknya akan melihat dulu apakah nanti bisa memungkinkan untuk dibantu dengan memberikan benih padi lagi."Kita lihat dulu nanti ya, apakah akan dibantu atau seperti apa nantinya, yang jelas DKP3 siap melaklukan bantuan ke petani," akunya.

Oim Abdurohim salah satu anggota kelompok tani Mandiri menuturkan, tanaman padi yang menjadi garapanya mengaku, ada sekitar 20 harian terlihat gejala hama itu menyerang padi, setelah itu dirinya langsung melaporkan ke Dinas terakait dan kelurahan setempat agar secepatnya ditangani."Ada sekitar 20 harian terlihat gejala hama itu menyerang padi," ujar Oim.

Oim mengatakan, tanaman padi yang terkena hama itu telah berusia 50 hari. Dia mengaku, sudah dua kali lahan sawahnya terkena hama tungro."Ini kali ke dua padi di sawah terkena tungro. Pertama kali terserang itu saat padi berusia 9 hari, setelah itu tanaman dicabut diganti yang baru. Ternyata tanaman padi yang baru juga terkena," ucapnya.

Akibat hama tersebut, Oim mengaku merugi sekitar Rp3juta. Sebab, tanaman padi yang telah ditanamnya harus dihancurkan."Ya harus bagaimana lagi, dan tanaman padi yang terkena hama harus dihancurkan agar tidak menyerang ke tanaman padi yang lain," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Babakan Yudi Yuliadi mengaku, jika adanya tanaman padi didaerahnya diberi tahu kemaren sore oleh kelompok tani melalui surat, kemudian pihaknya langsung melakukan peninjauan ke area pesawahan yang terkena virus tersebut."Saya dapat kabar dari masyarakat kemaren sore, setelah itu saya langsug melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata benar, sebagian area pesawahan yang ditanami padi terserang hama," ujarnya.

Yudi mengakui, terjadinya hama yang menyerang tanaman padi di wilayahnya baru kali ini terjadi, sebelumnya dirinya tidak mengetahui."Yang saya tahu baru kali ini ada tanaman padi yang terserang hama, tidak tahu sebelumnya. Apalagi pihak kelurahan dan Babinsa setempat selalu dilibatkan baik itu musim tanam ataupun saat panen. Saat ini ada sekitar 92 ribu area pesawahan yang masih ada di wilayah Babakan yang menjadi garapan petani saat ini," ujarnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…