Konversi BBM ke BBG Bisa Hemat Rp15 triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan program konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) bisa memangkas subsidi negara sebesar Rp15 triliun. “Konversi ini adalah ide Presiden, jika dilaksanakan bisa memangkas subsidi hingga Rp15 triliun,” kata Jonan di Jakarta Selatan, Selasa (14/3).

Namun, Menteri ESDM mengingatkan bahwa bukan hal itu tujuan utama dari konversi BBG, tapi lebih pada harganya yang murah, sehingga masyarakat dapat menggunakan transportasi lebih murah daripada masih menggunakan BBM. “Jika kendaraan operasional lebih murah, maka pengguna juga akan mendapatkan insentif lebih. Itu intinya,” katanya.

Kedua, emisi gas buang yang dihasilkan lebih bersih daripada penggunaan BBM, sehingga lebih ramah lingkungan. Alasan konversi BBG ketiga adalah, cadangan gas bumi di Indonesia masih banyak dibandingkan dengan cadangan minyak yang tersedia. Guna mendorong terlaksananya konversi BBM ke BBG, mantan Menteri Perhubungan tersebut mengatakan segera mewajibkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menyediakan dispenser bahan bakar gas.

"Secepatnya kami keluarkan peraturan menteri, cepat ukuran saya itu sekitar satu sampai dua Minggu ke depan untuk aturan penyediaan dispenser gas di SPBU," kata Jonan. Ia mengatakan setidaknya dalam satu SPBU, nantinya akan ada satu selang pengisian untuk bahan bakar gas di seluruh Indonesia. Seluruh SPBU di Indonesia setidaknya berjumlah 5.000 titik.

Setelah semua peraturan menteri keluar, ia menargetkan setidaknya paling lama sekitar 12 bulan penyediaan dispenser gas dan satu selang gas setiap SPBU bisa diimplementasikan. "Saya sudah bicarakan hal ini kepada Hiswana Migas, langkah ini akan mendorong konversi BBM menjadi BBG. Konversi dianggap berhasil apabila pengguna mobil pribadi sudah berganti menjadi BBG semua," katanya.

Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. "Ini langkah yang ditempuh untuk memicu konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi BBG. Namun, memang infrastruktur lainnya juga harus mendukung," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar usai membuka "road show" kampanye Bahan Bakar Gas untuk Indonesia di Monas, Jakarta, Senin (13/3).

Kebijakan tersebut diambil karena tidak ditemukannya kadar bahaya gas bagi transportasi masyarakat, selain itu, sumber dayanya juga masih tersedia. Menurutnya hal ini harus menjadi prioritas karena BBM sudah waktunya berkonversi.

Sebelumnya, pemerintah juga punya proram konversi dari minyak tanah ke LPG. Menurut, Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM Setyorini Tri Hutami, ia membanggakan program konversi minyak tanah ke elpiji (LPG) yang telah berjalan sejak 2007 lalu. Menurutnya, program ini telah menghemat anggaran subsidi Rp 197,05 triliun sejak 2007. “Penghematan subsidi dari minyak tanah sebesar Rp 197 triliun. Pengeluaran nelayan hemat 700 ribu per bulan berkat konversi BBM ke LPG. Untuk kendaraan, Pertamina sudah memulai dengan Vi-Gas,” kata Setyorini.

Selain itu, konversi BBM seperti Premium ke LPG juga bisa mengurangi polusi udara, serta harganya lebih murah dan efisien. Program itu juga mendorong pembukaan lapangan kerja, di mana saat ini sebanyak 89 juta tabung LPG 3 Kg beredar di masyarakat. “Prinsipnya pemerintah kalau bisa memberikan lebih baik, kita memberi lebih baik. LPG bersih, meningkatkan efisiensi, liter setara Premium lebih murah. Konversi tentu jadi hak semua orang memilih bahan bakar terbaik,” ujarnya.

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji sumber energi alternatif untuk menggantikan LPG. Salah satu contohnya dimethyl eter dari batu bara kalori rendah. “Kita punya tambang batu bara rendah kalori, bisa jadi dimethyl eter, perlu modifikasi tertentu agar bisa dipakai di rumah tangga. Kita mencari energi-energi lain untuk mengkonversi LPG,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…