Kunjungan Menteri Agraria ke Mekaar Cilincing - PNM Didorong Perluas Nasabah Produk Mekaar

Kunjungan Menteri Agraria ke Mekaar Cilincing

PNM Didorong Perluas Nasabah Produk Mekaar

NERACA

Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) melakukan kunjungan kepada nasabah Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang bertempat di Kampung Nelayan, Jakarta Utara.

Menteri ATR, Sofyan Djalil menilai program Mekaar dari PNM ini merupakan model atau program sudah bagus dalam membina masyarakat di Indonesia. Kunjungan Sofyan Djalil itu sendiri untuk melihat program dari PT PNM, yakni Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dalam bentuk pinjaman uang tunai kepada masyarakat, khususnya perempuan kelas bawah untuk dapat membuka usaha.

”Melalui pembiayaan modal kepada nasabah Mekaar, kemudian melatih mereka dengan komitmen menciptakan etos kerja yang jujur, kerja keras, disiplin, tepat waktu, dan tanggungjawab bersama. Tinggal bagaimana PNM bisa memperluas programnya ini,” ujar dia di pemukiman Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/2).

Sampai saat ini, lanjut dia, sudah 550 ribu orang yang sudah mendapatkan manfaat dari program Mekaar ini. Jadinya kalau bisa menjangkau 2 juta orang maka akan lebih banyak lagi manfaat yang didapatkan masyarakat.”Model bisnis ini sudah bagus sekali, mereka itu sudah mulai bicara untuk bagaimana mendapatkan modal yang lebih besar lagi. Berarti ada pengembangan usaha yang lebih baik setelah mendapatkan modal ini,” kata Sofyan.

Di kawasan tersebut, Sofyan pun bertanya pada sejumlah warga soal kepemilikan sertifikat lahan tempat tinggal, sekaligus melihat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberikan bantuan pinjaman kepada masyarakat setempat."Agraria, pemerintah kan sedang memprogram bagaimana memberikan sertifikasi tanah-tanah mereka. Tahun ini pemerintah akan mengeluarkan 5 juta sertifikat," ungkap Sofyan.

Dia juga mengatakan, para nasabah pinjaman PNM yang ditemuinya di Kampung Nelayan telah memiliki sertifikat tanah. Dengan adanya sertifikat kepemilikan tersebut, lanjut Sofyan, para nasabah dari PNM bisa menjadikannya sebagai jaminan untuk mencari modal lebih besar dalam mengembangkan usahanya."Jadi itu juga akan memberikan akses bagi mereka jika memiliki sertifikat, jadi kalau usaha mereka makin berkembang jadi ada jaminan," kata dia.

Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) menargetkan seluruh tanah yang ada di DKI Jakarta dan tersertifikasi pada tahun 2018. Pada tahun 2025 seluruh lahan di Indonesia sudah bisa terdata dan tersertifikasi secara bertahap."Kalau seluruh Indonesia masih panjang. Karena kita baru 45% tanah bersertifikat seluruh Indonesia. Kalau di Jakarta tinggal 300 ribu bidang lagi," ungkap dia.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PT PNM, Parman Nataatmadja, menjelaskan tujuan dari program Mekaar sendiri ialah untuk memberikan kesejahteraan, dalam bentuk pinjaman berupa uang tunai, yang digunakan masyarakat, khususnya perempuan kurang mampu untuk menjalankan suatu usaha.

"Ini salah satu bentuk revolusi mental, bagaimana kita mengubah mereka menjadi, disiplin, kerja keras, toleransi, kerja sama dan menabung. Kan usaha itu kalau mau maju harus disiplin dulu. Jadi ini bisa untuk ibu-ibu sedang yang menjalankan usaha dan ibu yang menganggur," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 4.500 peserta aktif yang mengikuti program Mekaar di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Sementara, untuk seluruh Indonesia telah ada sekitar 560 ribu nasabah aktif yang mengikuti program ini."Kalau untuk target akhir tahun 2017 ini, kita 2 juta nasabah. Semoga mereka semakin sejahtera dan makin maju dengan adanya bantuan ini," tutur dia.

Sementara itu, Direktur EVP PNM, Bambang Siswaji menjelaskan, program ini sendiri merupakan bantuan pinjaman kepada masyarakat, khususnya perempuan kelas bawah. Pinjaman yang diberikan sebesar Rp 2 juta dengan jangka waktu pengembalian yang beragam, mulai dari 25 minggu, dengan membayar Rp 90.000 setiap minggunya. Dan angsuran selama 50 minggu, dengan membayar Rp 50 ribu setiap minggunya.

"Syaratnya ikut aturan, termasuk punya kelompok prasejahtera. Kedua sudah punya usaha, pernah berusaha tapi sedang bangkrut, atau yang akan berusaha. Lalu yang ketiga disetujui anggota lain. Nanti satu kelompok minimal 10 orang, ekonominya tidak terlalu jauh, secara tempat ringgal kuga tidak terlalu jauh. Kita datangi langsung dan menawari ke mereka. Jadi kami jemput bola," jelas dia. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…