Kemenkop Sambut Baik Buku Ekonomi Kreatif
NERACA
Jakarta - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram menyambut baik terbitnya buku-buku Indonesia Trend Forecasting (ITF)."Ini merupakan buku yang sangat kreatif dan luar biasa serta bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku industri kreatif di Indonesia. Selain itu, masyarakat umum pun bisa lebih memahami tren dari industri kreatif nasional yang memiliki kualitas global,” kata Agus pada acara peluncuran buku Indonesia Trend Forecasting (ITF) 2017-2018 untuk subsektor desain interior, desain produk, fesyen, dan kriya, di Jakarta, Selasa (28/2).
Dalam sambutan singkatnya, Agus berjanji pihaknya akan membantu promosi bagi peredaran buku tersebut."Kami akan turut mempromosikan buku ini dan bisa dipamerkan di gedung Smesco. Sehingga, setelah membaca buku ini, masyarakat kita tidak hanya mencintai produk dalam negeri, melainkan juga ikut memiliki dan membeli produk Indonesia,” imbuh Agus seraya menyebutkan, Kemenkop dan UKM memberikan ruang secara gratis di Gedung Smesco (Galeri Indonesia WOW) bagi 38 desainer terkemuka negeri ini.
Dalam kesempatan yang sama, Kepada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, buku ini berusaha untuk memberikan terobosan baru dalam perancangan dan desain. Yakni, dengan mengkompilasi warisan budaya dan kearifan lokal dengan tren global yang sedang diminati oleh masyarakat dunia."Melalui serangkaian riset dan tinjauan berbagai literatur, buku ini dapat menjadi referensi yang baik serta strategis bagi pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air,” kata Triawan.
Menurut Triawan, kurangnya riset dan pengembangan merupakan tantangan dalam subsektor tersebut. Oleh karena itu, kehadiran ITF ini diharapkan dapat menjadi solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi subsektor desain interior, desain produk, fesyen, dan kriya."Melalui ilustrasi yang dijelaskan dalam buku itu, para pelaku usaha yang bergerak dalam empat subsektor tersebut mendapatkan gambaran seperti apa model yang akan digunakan dalam produk mereka. Sehingga, dapat membantu proses riset dan pengembangan yang menjadi tantangan dalam subsektor tersebut,” imbuh dia.
Ketua Umum Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) Adhi Nugraha menambahkan, buku ITF mengulas pembagian sub tema tren yang melekat pada keempat subsektor itu. Yakni, Archean, Vigilant, Cryptic, dan Digitarian. Melalui ulasan tersebut, kebutuhan akan informasi dan update tren pun diharapkan dapat terjawab."Peran utama prediksi tren yakni untuk menyuguhkan pilihan dalam arahan gaya, penampilan, maupun performa produk, termasuk dalam membangkitkan pengalaman atau feeling tertentu kepada pengguna,” tukas Adhi.
Sedangkan Ketua Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) Hastjarjo Boedi Wibowo, yang juga terlibat dalam proses pembuatan buku ITF, mengungkapkan bahwa kemampuan membaca tren merupakan kunci dalam penciptaan produk yang berdaya saing guna memenangkan persaingan global."Dengan demikian, trend forecasting yang diluncurkan Bekraf ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis Bekraf dalam menjawab tantangan guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat inspirasi tren dunia,” pungkas Hastjarjo. Mohar/Rin
Oleh: Togap Marpaung Untuk memahami judul berita di atas, silahkan ditelaah rencana penulisam 11 (sebelas) buku yang meruapakan suara hati…
NERACA Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen kementeriannya untuk mengawal ruang digital guna mendukung Pemilihan…
NERACA Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung masih terus menelusuri aset 16 tersangka perkara…
Oleh: Togap Marpaung Untuk memahami judul berita di atas, silahkan ditelaah rencana penulisam 11 (sebelas) buku yang meruapakan suara hati…
NERACA Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen kementeriannya untuk mengawal ruang digital guna mendukung Pemilihan…
NERACA Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung masih terus menelusuri aset 16 tersangka perkara…