Ditopang Bisnis Otomotif - Astra Kantungi Laba Bersih Rp 15,2 Triliun

NERACA

Jakarta – Tahun 2016 menjadi tahun yang terberat yang berhasil di lalui PT Astra Internasional Tbk (ASII) di tengah perlambatan ekonomi. Pasalnya, perseroan berhasil membukukan laba bersih konsolidasian Grup meningkat 5% menjadi Rp15,2 triliun pada tahun 2016, seiring peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, dimana sebagian peningkatan kontribusi tersebut diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (27/2), Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk, Prijono Sugiarto mengatakan, kinerja bisnis Grup Astra sepanjang tahun 2016 cukup memuaskan dengan peningkatan kinerja yang stabil di beberapa lini bisnis. “Prospek tahun 2017 tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara,”ujarnya.

Pertumbuhan laba bersih Astra mampu mengerek pertumbuhan nilai aset bersih per saham sebesar Rp 2.765 pada 31 Desember 2016, meningkat 10% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Namun sebaliknya, kinerja pendapatan bersih konsolidasian Grup turun 2% menjadi Rp181,1 triliun pada tahun 2016, seiring dengan penurunan pendapatan di segmen alat berat dan pertambangan, serta  penurunan kontribusi pendapatan dari Toyota sales operation setelah implementasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) yang berlaku efektif sejak awal tahun lalu.  

Perseroan juga mencatatkan, nilai kas bersih di luar Grup Jasa Keuangan mencapai Rp6,2 triliun pada akhir tahun 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp1,0 triliun. Anak perusahaan Grup Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp47,7 triliun, dibandingkan dengan Rp44,6 triliun pada akhir tahun 2015.  Selain itu, perseroan berencana membagikan dividen final Rp113 per saham (2015: Rp113 per saham) akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2017.

Disebutkan, usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp55 per saham (2015: Rp64 per saham) membuat dividen total pada tahun 2016 menjadi Rp168 per saham (2015: Rp177 per saham), yang mencerminkan rasio dividen (payout ratio) sebesar 45% (2015: 50%, atau 45% bila tidak memperhitungkan dampak penurunan nilai properti pertambangan).

Sebagai informasi, sektor otomotif masih menjadi kontribusi utama penopang kinerja Astra Internasional. Dimana laba bersih Grup otomotif meningkat 23% menjadi Rp9,2 triliun, sebagian besar disebabkan oleh suksesnya peluncuran model baru, sehingga turut berdampak positif terhadap marjin laba.  Sementara laba bersih Grup Jasa Keuangan menurun 78% menjadi Rp789 miliar pada tahun 2016. Kenaikan kontribusi PT Federal International Finance (FIF), PT Toyota Astra Financial Services (TAF) dan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), diimbangi oleh penurunan kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan lainnya, terutama Bank Permata yang meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalahnya secara signifikan, terutama di segmen komersial.  

Kemudian laba bersih Grup alat berat dan pertambangan meningkat 30% menjadi Rp3,0 triliun pada tahun 2016. Sebagian besar kegiatan bisnis di segmen ini terpengaruh secara negatif dari rendahnya harga batu bara hampir sepanjang tahun, meskipun terjadi perbaikan kondisi pada kuartal terakhir. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…