Tito Tidak Lolos OJK - Analis :Pasar Tidak Terpengaruh Signifikan

NERACA

Jakarta – Tidak lolosnya Tito Sulistio, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahap dua mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, tidak hanya Tito yang tidak lulus, beberapa nama lainnya yang sudah familiar dengan industri keuangan bank dan non bank di Indonesia juga tidak lulus seleksi. Sebut saja, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dan juga politisi DPR Melkias Mengkeng.

Menurut analis Bina Artha Securities, Reza Priyambada, tidak lolosnya Tito dalam seleksi tahap II DK OJK tak akan memberikan pengaruh yang signifikan ke pasar modal.”Belum ada pengaruhnya. Karena kemarin dua direksi daftar ke OJK gak ada pengaruhu ke pasar,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/2).

Kata Reza, tidak lolosnya Bos Bursa tersebut bukan dikarenakan memilliki suatu kasus tertentu. Sehingga, hal ini tidak akan berpengaruuh ke pasar. Pasalnya, kalau tidak terpilihnya karena ada kasus itu baru menjadi pertanyaan buat investor. Selain itu, Reza melihat kondisi pasar modal Indonesia saat ini lebih cenderung dipengaruhi oleh sentimen yang berasal dari luar negeri. Jadi hal-hal semacam ini dinilai tidak akan mempengaruhi pasar. “Sentimen semacam ini tertutup atau diimbangi oleh sentiment lain, seperti sentimen global,” tukasnya.

Sebagai informasi,  dari hasil pengumuman yang diterbitkan Pansel DK OJK, tercatat sebanyak 35 nama lulus seleksi dari 107 nama yang sebelumnya lulus seleksi tahap I. Dari 35 nama tersebut, Pansel DK OJK hanya meluluskan satu calon dari BEI yakni, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat. Sedangkan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio dan Kepala Divis Riset BEI, Poltak Hotraderom tak lolos ke tahap selanjutnya.

Padahal sebelumnya, Tito telah membeberkan beberapa rencananya jika dirinya terpilih menjadi DK OJK. Salah satu rencana Tito yakni mempermudah akses bagi para pelaku pasar modal. Para pelaku pasar modal yang dimaksudkan Tito yakni, investor, broker dan lainnya.”"Kita tidak ada target, melamar saja. That's it itu saja. Nemenin ibu. Fokus kalau di OJK kemudahan akses untuk broker," ujarnya.

Bahkan, Tito yang memang telah lama berkecimpung di dunia pasar modal tak memungkiri jika terpilih menjadi DK OJK dia akan fokus kepada pasar modal. Dia pun berencana untuk memperbanyak perusahaan yang masuk ke pasar modal baik perusahaan di yang berasal dari dalam negeri maupun perusahaan dari luar negeri. “Indonesia kan gede, bukan perusahaan kecil dan besar. Kita juga daerah, digitalisasi. Semua digitalisasi untuk IPO, orang daftar di Medan bisa mendaftar digitalisasi untuk IPO,"kata ‎Tito. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…