Peraturan Soal Kantong Plastik Terbit April

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan peraturan menteri terkait kantong plastik diharapkan bisa terbit akhir April mendatang. "Saya minta paling telat satu bulan akhir lah, harus cepatlah," kata Siti seusai "Workshop Pengelolaan Sampah di Pantai dan Laut" di Jakarta, Senin (27/2).

Menurut Siti, draf Permen tersebut telah bolak balik masuk mejanya dan terus dievaluasi. Namun, menurut dia, artikulasi aturan tersebut harus luas karena berimbas pada banyak pemangku kepentingan. Ia menjelaskan, berdasarkan uji coba yang dilakukan pemerintah, realisasi kebijakan tersebut tidak sederhana. Meski banyak didukung kalangan masyarakat, upaya pengurangan kantong plastik juga menghadapi resistensi.

"Dengan kebijakan kantong plastik berbayar, rata-rata di ritel besar itu pemakaian plastik turun 30-55 persen dalam enam bulan. Impor plastik juga turun 11 juta dolar AS. Tapi ternyata ada resistensi ada walau sedikit," ungkapnya. Resistensi itu antara lain mulai dari akuntabilitas harga kantong plastik yang dipertanyakan, ruwetnya administrasi oleh perusahaan hingga keluhan asosiasi daur ulang dan edukasi bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Siti mengatakan dalam permen tersebut nantinya akan ada sejumlah hal pokok yang diatur antara lain upaya membatasi kantong plastik, metodenya hingga kebijakan daur ulang atau 3R (Reduce, Reuse, Recycle). "Kemudian akuntabilitas dan perubahan perilaku masyarakat serta khusus sampah plastik di laut juga dimasukkan. Industri juga," imbuhnya.

Siti menambahkan, nantinya aturan tersebut akan disiapkan dengan ruang lingkup yang lebih luas yakni menenai penanganan sampah plastik, bukan sekadar kebijakan tentang plastik berbayar. "Sementara yang disiapkan Permen tentang plastik berbayar. Tapi saya coba lihat skenarionya kalau bisa tentang penanganan sampah plastik, jadi lebih luas," tukasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menekankan bahaya sampah plastik di laut bagi kehidupan generasi yang akan datang. Luhut mengatakan Indonesia merupakan kontributor sampah plastik terbesar kedua di dunia sehingga punya kewajiban untuk melakukan upaya penanggulangan. "Saya dengan Bu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), kami bertekad untuk mengurangi sampah plastik karena dampaknya ini pada kesehatan generasi yang akan datang, cucu cicit kita ke depan," katanya.

Menurut dia, jika tidak segera ditangani, sampah plastik akan dimakan oleh ikan. Kemudian, jika ikan itu dimakan manusia, akan berdampak pada kesehatan seperti kanker atau alergi hingga mutasi genetik tubuh. "Sampah plastik bisa terurai, jadi mikroba yang dimakan ikan dan kalau dimakan bisa bermutasi di dalam tubuh. Kalau tidak ingin anak cucu kita hidungnya pindah ke tangan, kita harus lakukan sesuatu. Ini 100-200 tahun lagi akan mempengaruhi genetika kita," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan komposisi sampah yang ditemukan di Indonesia lebih dari separuhnya merupakan plastik. Kendati demikian, sampah plastik itu tidak seluruhnya berasal dari Indonesia melainkan terbawa pola arus laut. Bahkan, Luhut mengaku sampah botol plastik yang ada di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, berasal dari Singapura. "Jadi mereka jangan hanya komplain asap dari kita. Kita juga kedatangan botol plastik dari Singapura. Tapi Singapura tidak bisa disalahkan juga, ini memang masalah global yang dihadapi bersama," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…