KOTA SUKABUMI
Dewan Berharap Pemkot Benahi Pengelolaan Aset
NERACA
Sukabumi - Ketua komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi Faisal Anwar Bagindo menilai, inventalisir pengelolaan aset di Pemkot Sukabumi masih belum baik. Pasalnya, banyak OPD yang meminta supaya inventalisir aset diselesaikan, namun tidak didukung oleh data yang valid.
Bahkan, legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu sudah mengkomunikasikan dengan pejabat teras di lingkungan Pemkot Sukabumi menyangkut pengelolaan aset daerah. Bahkan beberapa kali juga jajaran DPRD sempat sidak ke gudang aset untuk melihat sejauh mana kinerja pengelolaan aset."Dari hasil sidak itu, ternyata masih ada beberapa OPD yang minta invetarisasi aset diselesaikan dengan cepat, tapi tak dibarengi dengan data yang belum valid. Tentunya pegawai inventarisasi aset kesulitan. Ini jadi permasalahan karena bisa jadi banyak aset daerah yang belum terinventarisasi," ujar Faisal, kemarin
Meskipun Pemkot Sukabumi dua kali mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tak berarti laporan keuangan Pemkot Sukabumi,sudah sempurna."Kalau versi BPK, dari dua kali kita mendapatkan predikat WTP, tetap saja persoalan aset belum bisa terselesaikan. Dan itu juga disamakan dengan hasil laporan dari BPK," tegasnya.
Karena itu, Faisal mengaku sudah mendorong agar semua pimpinan OPD segera menginventarisasi aset di masing-masing lingkungan mereka. Sehingga nantinya entry data aset bisa lebih dipercepat. "Sejauh ini koordinasi kita dengan pihak eksekutif soal aset ketika ada laporan hasil pemeriksaan dari BPK. Soal berapa jumlahnaset yang ada saya gak tahu," katanya.
Di tempat terpisah, Kasubbid Inventarisasi Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Chandra, menyebutkan hasil audit BPK 2015 lalu, nilai aset bergerak dan tak bergerak milik Pemkot Sukabumi mencapai sekitar Rp1,8 triliun. Namun nilai sebesar itu belum dikurangi dengan harga penyusutan."Kalau dengan penyusutan, nilai aset pemkot sekitar Rp1,1 triliun," terang Chandra.
Terjadinya penyusutan nilai aset, lanjut Chandra, untuk menilai kewajaran. Artinya, barang yang dibeli tahun ini setiap tahun nilainya pasti menyusut."Sehingga dalam pencatatan inventarisasi aset itu nilai buku barang jadi menurun untuk menilai tingkat kewajarannya," tambah dia.
Sementara untuk nilai aset Pemkot Sukabumi pada 2016 masih dalam tahap penghitungan auditor Badan Pemeriksa Keuangan. Tapi Chandra memastikan setiap tahun nilai aset berubah."Kan setiap tahun itu ada mutasi atau belanja modal. Setiap belanja modal pasti nilainya akan mempengaruhi aset," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…
NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…
NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…
NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…
NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…
NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…