50 Perusahaan Minati Lelang Kilang Bontang

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan hingga Jumat ada sekitar 50 perusahaan mulai dari perusahaan minyak dunia hingga institusi finansial berminat mengikuti penawaran proyek "Project Expose" Kilang Bontang pada 28 Februari mendatang.

"Terdapat lebih dari 50 perusahaan calon mitra yang sejauh pengamatan kami memiliki kompetensi berkelas dunia untuk megaproyek pengolahan dan petrokimia, menyatakan hadir dalam Project Expose GRR Bontang," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Jumat (24/2).

Rachmat mengatakan jumlah tersebut menjadi sinyal positif tidak hanya bagi proyek kilang baru "Grass Root Refinery" (GRR) Bontang, namun juga iklim investasi di Indonesia yang dinilai menarik di sektor minyak dan gas. Dalam kesempatan yang sama, SVP Business Development Pertamina Iriawan Yulianto menjelaskan peserta Project Expose GRR Bontang ini dilakukan melalui undangan dan pengumuman media nasional maupun internasional.

Ada tujuh mitra strategis dari perusahaan minyak dunia yang menyatakan siap mengikuti penawaran proyek, sedangkan sekitar 50 perusahaan dari berbagai tipe didapatkan melalui pengumuman media. "Tujuh mitra strategis itu perusahaan minyak dunia, sedangkan 50 perusahaan itu campuran ada luar negeri dan dalam negeri. Sangat banyak sekali yang berminat, namun kita akan sesuaikan berapa yang bisa hadir," ungkap Iriawan.

Ada empat karakteristik utama calon mitra yang dikehendaki Pertamina, yaitu memiliki rekam jejak yang kuat pada industri pengolahan minyak serta diutamakan keandalan operasional dan eksekusi proyek. Selain itu, mitra harus dapat menyesuaikan dengan struktur dan model bisnis yang dikehendaki Pertamina, memiliki keinginan kuat untuk percepatan proyek dan mampu menyelesaikannya pada 2023 serta memberikan nilai menarik bagi proyek GRR Bontang.

Mitra strategis diharapkan berperan dalam pengadaan minyak mentah (crude) dan menyiapkan pendanan serta memiliki kemampuan dalam memasarkan produk ke pasar luar negeri, seperti Australia, Papua Nugini, Selandia Baru dan Filipina. Pertamina menargetkan dapat memperoleh mitra strategis tersebut pada 28 April 2017. Setelah terpilih, Pertamina bersama mitra strategis akan memulai proses analisis kelayakan usaha "Bankable Feasibility Study" (BFS) yang ditargetkan selesai pada awal 2018 sekaligus menuntaskan pembentukan konsorsium serta penetapan "preinvestment decision 1" yang menggambarkan perkiraan awal investasi proyek GRR Bontang.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…