Sektor Pertanian - Kementan Targetkan 90 Persen Pertumbuhan Bibit Cabai

NERACA

Jakarta – Kementerian Pertanian menargetkan program bibit cabai yang diberikan kepada masyarakat rumahan seluruh Indonesia bisa tumbuh baik sebanyak 90 persen. "Saat ini kami belum evaluasi, tapi seluruh program pemberian bibit cabai kepada masyarakat melalui organisasi PKK misalnya untuk ditanam di pekarangan rumah bisa tumbuh subur sebanyak 90 persen," kata Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian Muhammad Syakir ketika menandatangani nota kesepahaman dengan PKK Kota Bogor, Jawa Barat, sebagaimana disalin dari Antara, pekan lalu.

Selain itu, ia juga akan memberikan program pengajaran kepada ibu PKK agar bisa merawat cabai dengan hasil yang memuaskan meskipun hanya ditanam di pekarangan rumah. "Walaupun di pekarangan rumah, kalau sampai 10 pot dan hasilnya baik kan bisa menghemat anggaran keluarga untuk membeli cabai. Sehingga ketika jelang lebaran tidak perlu membeli dengan harga yang mahal," katanya.

Ia menyebutkan hingga kini ratusan ribu bibit cabai telah disalurkan ke TP PKK pada sejumlah daerah di Indonesia, rata-rata jumlah yang disalurkan berkisar 30 ribu sampai 50 ribu bibit untuk satu daerah.

"Kami akan terus menyalurkan bibit cabai ini, setelah Bogor sudah ada wilayah yang siap menanam di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa. Kalaupun ada yang kurang, kami siap menambahnya," kata Syakir.

Syakir menambahkan selain menyalurkan bantuan bibit cabai, Badan Litbang Pertanian juga menerjunkan tenaga ahlinya untuk memberikan pendampingan kepada PKK dalam mengembangkan budidaya tanaman cabai di pekarangan rumah. "Kami punya banyak tenaga ahli yang akan kami terjunkan langsung mendampingi PKK untuk mengawal penanaman cabai ini, kami kerahkan semua UPT yang ada di wilayah, agar gerakan menanam cabai ini sukses," katanya.

Dalam acara tersebut, Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan 30 ribu bibit cabai dari Balitbang Pertanian Kementerian Pertanian dalam rangka menyukseskan program Gerakan Nasional Penanaman Cabai (Gertam).

Bantuan 30 ribu bibit cabai itu diserahkan secara simbolis oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Muhammad Syakir kepada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Yane Ardian serta Kapuslitbang Hortikultura di Bogor. Yane Ardian juga memberikan pengarah kepada anggotanya yang hadir.

"Kami merasa beruntung mendapat bantuan bibit cabai ini melalui kerja sama dengan Badan Litbang Pertanian, tentunya ini sejalan dengan program kerja PKK Kota Bogor yakni warung hidup," kata Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian.

Yane mengatakan kegiatan warung hidup masuk dalam salah satu kegiatan strategis yang dirancang TP PKK Kota Bogor yakni melalui program Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman atau Hatinya PKK Kota Bogor. "Selain cabai, kami juga mendorong penanaman kembali tanaman-tanaman mengandung vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan seperti torbangun, toge, dan krokot," kata Yane.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tengah mengembangkan pertanian cabai di sejumlah wilayah di Banjarnegara. "Kementan dan Pemkab Banjarnegara, bersama dengan para petani tengah mengembangkan dua jenis cabai, yakni cabai rawit dan cabai besar," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Toto Setya Winarna di Banjarnegara, sebagaimana disalin dari Antara di Jakarta.

Dia menjelaskan, pengembangan cabai rawit tersebut berada di Kecamatan Wanayasa seluas 20 hektare, Karangkobar 15 hektare, Pejawaran 10 hektare, dan Kecamatan Pagentan 15 hektare. Sementara pengembangan cabai merah dilakukan di Kecamatan Bawang, Rakit, Susukan dan Purwanegara. "Sebagian sudah dipanen dan sebagian lagi menunggu waktu yang tepat untuk panen sesuai masa tanam," katanya.

Sebagian hasil panen, kata dia, dikirim ke Jakarta untuk membantu pemerintah dalam rangka operasi pasar, baik di pasar-pasar besar maupun pasar tradisional. Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengembangan tanaman cabai ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melibatkan kelompok tani.

Dengan mengatur masa tanam, panen bisa diatur di antar wilayah. Dengan sistem penanaman seperti ini, kata diam kebutuhan cabai di Banjarnegara bisa terpenuhi sepanjang waktu. "Selain itu fluktuasi harga akibat kelangkaan cabai di pasar bisa ditekan," katanya.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, harga cabai merah di Pasar Banjarnegara Rp39 ribu/kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting pada kisaran Rp42 ribu/kg sedangkan harga cabai merah keriting dikisaran harga Rp68 ribu/kg.

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…