Lunasi Utang Jatuh Tempo - Bank Victoria Rilis Obligasi Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan merilis surat utang sebesar Rp 1 triliun hingga tahun 2020 mendatang. Penerbitan obligasi bertujuan untuk membayar obligasi sebelumnya yang jatuh tempo (refinancing). “Kami akan terbitkan obligasi untuk melakukan pembayaran kembali obligasi jatuh tempo tahun ini hingga tahun 2020,”kata Presiden Direktur Bank Victoria, Daniel Budirahayu di Jakarta, Kamis (23/2).

Untuk tahun ini, kata Daniel, perseroan akan menerbikan obligasi sebesar Rp 200 miliar pada semester pertama. Dimana dana obligasi tersebut untuk membayar obligasi jatuh tempo perseroan senilai Rp 200 miliar yang harus dibayarkan pada 27 Juni 2017. Mengacu data resmi perseroan, Bank Victoria memang memiliki sejumlah obligasi yang bakal jatuh tempo dalam empat tahun mendatang senilai total Rp 1 triliun.

Adapun obligasi yang akan jatuh tempo tersebut, yakni Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 200 miliar yang jatuh tempo pada 2017. Kemudian, Obligasi Bank Victoria IV tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo 27 Juni 2018, Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Juni 2019, dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo 27 Juni 2020.

BVIC belum berencana menerbitkan obligasi untuk mendanai ekspansinya, lantaran permodalan perseroan masih mencukupi. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Victoria per Desember 2016 masih berada di level 23%.  Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 30% sampai 40%. Kenaikan laba akan disokong dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit.

Kata Daniel, pertumbuhan kredit tahun ini juga ditargetkan tumbuh sebesar 13% secara tahunan atau year on year (yoy). Dimana perseroan akan fokus pada pertumbuhan kredit UKM. Selain pendapatan dari kredit, perseroan menargetkan fee based income (pendapatan komisi) tumbuh sebesar 9% sampai 10%. Tahun lalu, bank mencatat kenaikan realisasi fee based sebesar 7% sampai 8% yoy. Tahun ini, Bank Victoria mengincar beberapa bisnis untuk meningkatkan fee based, seperti trade finance dan wealth management.

Untuk meningkatkan fee based pada tahun ini, Bank Victoria akan fokus mengembangkan infrastruktur, terutama IT. Untuk itu bank menargetkan belanja tahun ini bisa naik 30% sampai 40%. Namun, Daniel belum mau merinci jumlah dana yang disiapkan. Untuk permodalan pada akhir 2016,  Bank Victoria mencatatkan rasio CAR sebesar 19,3%. Sedangkan setelah DEG masuk, CAR bank menjadi sebesar 23,3%.

Sebagai gambaran, pada 2016, BVIC mencatatkan laba bersih sebesar Rp 103 miliar atau turun 24,82% secara tahunan. Penurunan laba bersih ini disebabkan pendapatan bunga bersih turun 22,05% yoy menjadi Rp 205 miliar.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…