Butuh Rp4 Miliar Lebih untuk Longsor Kuningan-Ciamis - Aher: "Pengeborannya Harus Benar-benar Maksimal"

Butuh Rp4 Miliar Lebih untuk Longsor Kuningan-Ciamis

Aher: “Pengeborannya Harus Benar-benar Maksimal”

NERACA

Kuningan – Jalur utama Kuningan-Ciamis diperkirakan tidak akan bisa dilalui kendaraan hingga dua bulan kedepan, dan terpaksa semua kendaraan harus dialihkan ke jalur alternatif dengan ongkos yang lebih mahal, dan perputaran aktifitas ekonomi pun menjadi terhambat.

“Jalan ini adalah tahun kedua menjadi jalan nasional c.q Kementrian PUPR dengan Dirjen Bina Marga. Kami semua, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten harus bersatu padu mengantisipasi bencana sesegera mungkin. Dari hasil koordinasi dengan mereka, perbaikan jalan ini butuh waktu sampai 1,5 bulan dan memaksimalkan kualitas hingga tiga bulan kedepan,” papar Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan saat meninjau lokasi longsor di Desa Kawahmanuk Kec. Darma Kab. Kuningan, Kamis (23/2).

Satu bulan setengah tersebut merupakan tahap awal dalam pengerjaan aspal dasar yang hanya bisa dilalui kendaraan sementara saja. Namun melihat kondisi tanah dan ekstremnya cuaca saat ini, maka kualitas penunjang badan jalan pun harus diperhatikan. Gubernur Aher meminta, pengeboran harus benar-benar maksimal, hingga menemukan tanah yang sangat keras dan tidak bisa lagi dibor, itu baru bisa kuat.

Selain itu, gorong-gorong pun diperbaiki, yang awalnya hanya satu meter, sekarang ditambah menjadi dua meter ditambah lebar empat meter, dengan jumlah dua gorong-gorong.“Jadi bisa leluasa saat membersihkan gorong-gorongnya, dan kalau rutin dibersihkan, gorong-gorong tidak akan tersendat. Ini kan akibat terpaan air yang begitu deras dan dahsyat, sehingga tembok yang begitu kuat pun bisa jebol,” ujarnya.

Saat kunjungan kerja yang didampingi Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Kapolres AKBP Syahdudin, anggota DPRD Kuningan tersebut, longsor badan jalan yang menyeret hingga puluhan meter, kini sedang dalam tahap pengerukan tanah dan pengeboran. Estimasi anggaran sementara, mencapai Rp4 miliar yang dikucurkan dari APBN. 

Sementara itu, aktifitas ekonomi masyarakat menjadi terhambat dan mahal. Mereka harus menggunakan jalur alternatif Kuningan-Cikijing, bisa menggunakan jalur Desa Karanganyar Darma-Desa Parung-Cidulang-Cikijing. Ataupun bisa menggunakan alternatif kedua jalur Desa Jagara-Sakerta Timur-Sakerta Barat-Sukarasa (Darma Kuningan)-Desa Cipasung Majalengka.

Kendati aktifitas ekonomi masyarakat masih berjalan, namun saat ini mereka harus mengeluarkan ongkos yang lebih mahal, pengalihan pun menjadi lama.“Yang penting masih bisa berjalan, mudah-mudahan bencana ini tidak terulang lagi. Insya Alloh, dua bulan kedepan bisa normal,” tandas Aher.

Seperti diketahui, jalur utama Kuningan-Ciamis tersebut longsor pada Jumat (17/2) sekitar pukul 05.30 WIB. Sebelumnya, hujan yang begitu deras mengguyur Kuningan Majalengka dan sekitarnya hingga beberapa hari. Diperkirakan, tanah di lokasi longsor tidak kuat menahan beban badan jalan, dan gorong-gorong di bawahnya pun tersendat, sehingga hantaman air yang begitu kuat menjebol tembok penahan diniding jalan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Nung

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…