Bulog: Pembelian Gabah Berdasarkan Tabel Rafaksi

NERACA

Jakarta – Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah menegaskan tetap melakukan pembelian gabah berdasarkan tabel rafaksi untuk memastikan kualitas beras. "Sehingga ketika ada harga gabah yang diberitakan anjlok, kami 'on the spot' turun ke lapangan untuk mengecek apakah betul-betul gabah itu memenuhi kualitas yang dibutuhkan," kata Kepala Bidang Pengadaan Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Ismoyo Dwi Djantoro di Semarang, sebagaimana disalin dari Antara di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan seandainya gabah dari petani tersebut tidak memenuhi kualitas dan di bawah ketentuan dari tabel rafaksi Kementerian Pertanian, pihaknya menyarankan agar para petani meningkatkan kualitas gabah. "Kualitas kurang baik biasanya karena kadar air, apalagi cuaca sekarang sering hujan. Untuk lebih meningkatkan kualitasnya, gabah yang tadinya kena air dijemur dulu," katanya.

Untuk diketahui, pada tabel rafaksi ditentukan harga dari Bulog untuk gabah kering panen dengan kadar air maksimal 25 persen di tingkat petani Rp3.700/kg. Sedangkan gabah kering panen di tingkat penggilingan dengan kadar air yang sama sebesar Rp3.750/kg. Untuk gabah kering giling di tingkat penggilingan dengan kadar air maksimal 14 persen yaitu Rp4.600/kg dan gabah kering giling dengan kadar air maksimal 14 persen di gudang Bulog Rp4.650/kg.

Selanjutnya, untuk pembelian beras oleh Bulog dari mitra kerja dengan kadar air maksimal 14 persen yaitu Rp7.300/kg. Sementara itu, untuk menghindari agar petani tidak menjual beras ke tengkulak, pihaknya menurunkan satuan kerja yang bertugas menyerap gabah dari petani. "Tim satker ini ada di setiap subdivre dan itu langsung 'on the spot' di lapangan. Tim Satker di Subdivre Semarang saja ada tiga unit, 'mobile' terus ke lapangan untuk memantau," katanya.

Dalam hal ini, pihaknya juga bersinergi dengan instansi terkait untuk mengoptimalkan penyerapan gabah ini, di antaranya dengan Dinas Pertanian, Babinsa dari Koramil, ditambah penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang dikoordinir oleh Dinas Pertanian.

Meski saat ini penyerapan cukup terkendala oleh tingginya intensitas hujan, pihaknya optimistis target penyerapan beras untuk tahun ini sebesar 602.000 ton dapat terealisasi. "Melihat awal tahun yaitu Januari dan Februari, penyerapan pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan 2016," katanya.

Berdasarkan data dari Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, dia mengatakan pada Januari 2015 dan 2016 tidak ada penyerapan gabah setara beras. Sedangkan bulan yang sama 2017 penyerapan mencapai 545 ton. Selanjutnya, Februari 2015 juga belum ada penyerapan gabah setara beras, untuk di bulan yang sama 2016 penyerapan sebesar 1.977 ton dan Februari 2017 sebesar 2.443 ton.

Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah berupaya memaksimalkan alat oven atau "drying" untuk menurunkan kadar air pada gabah. "Driying ini dapat menurunkan kadar air pada gabah yang sebelumnya di kisaran 25 persen menjadi 14 persen," kata Kepala Bidang Pengadaan Perum Bulog Divre Jawa Tengah Ismoyo Dwi Djantoro di sela pantauan pembelian gabah kering panen di Gudang Bulog Katonsari, Kabupaten Demak.

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres), maksimal kadar air untuk gabah kering panen yang masuk ke gudang Bulog yaitu 25 persen. Harga yang diberikan untuk gabah kering panen di atas alat angkut di depan gudang Bulog Rp3.750/kg, sedangkan harga di penggilingan Rp3.700/kg.

Dia mengadakan proses pengeringan dilakukan sekitar 8 jam untuk bisa memperoleh kadar air maksimal 14 persen atau disebut gabah kering giling. Selanjutnya, gabah kering giling tersebut melalui proses penggilingan untuk menjadi beras hingga mencapai derajat sosok minimal 95 persen. Baru selanjutnya gabah yang telah menjadi beras tersebut siap masuk ke gudang beras Bulog.

Sedangkan jika mitra kerja ingin menjual gabah dalam bentuk gabah kering giling, untuk harga di atas alat angkut di depan pintu gudang Bulog sebesar Rp4.650/kg. Untuk harga gabah kering giling di penggilingan Rp4.600/kg.

Sementara itu, mengenai cuaca sendiri Ismoyo mengatakan tidak memengaruhi kualitas gabah maupun beras yang masuk ke gudang Bulog karena Bulog tetap berpegangan pada inpres.

Meski demikian, diakuinya kondisi cuaca saat ini memberikan pengaruh pada volume serapan beras pada saat ini. Berdasarkan data, dalam sehari penyerapan gabah dan beras oleh gudang Bulog hanya sebesar 600 ton. "Sebetulnya ini sudah meningkat, awal tahun penyerapannya hanya sekitar 300 ton/hari. Angka ini meningkat lagi apabila cuaca meningkat," katanya.

Sedangkan total kontrak dengan mitra kerja pada bulan ini sebesar 9.137 ton. Sementara itu, dia mengatakan total penyerapan beras oleh Bulog sejauh ini sudah mencapai 3.000 ton.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…