KABUPATEN SUKABUMI

Cuaca Buruk, Pasokan Kelapa Menurun

NERACA

Sukabumi - Kebutuhan kelapa parut di sejumlah Pasar Semi Modern (PSM) Kabupaten Sukabumi, setiap harinya tak kurang dari 10 ribu butir. Namun akhir-akhir ini, pasokan pasokan si bundar bersantan itu menurun.

Pedagang kelapa parut di PSM Cibadak, Nasrulloh kepada Neraca Rabu (22/2) mengatakan, ada sekitar 10 orang pedagang kelapa parut di pasar itu. Biasanya, per satu lapak menerima pasokan 200 hingga 400 butir.“Sekarang pasokan tiap pedagang hanya 50 butir.itu pun harganya mahal. Dari tengkulak Rp 5.000 per butir, dan harga jualnya antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000 ribu, tergantung  ukuran besar kecilnya,” terang Nasrulloh.

Hal yang sama diungkapkan Ekih pedagang di PSM Cisaat. Menurutnya, pasokan kelapa parut ke pasar itu setiap harinya mencapai 7.000 butir untuk 5 pedagang.“Sekarang paling ada sepekan sekitar 1000 butir. Bahkan kelapa tua ini didatangkan dari luar Kabupaten Sukabumi. Harga dari tengkulak per butir nya Rp 4.500, dan harga jual Rp 8.000,” ungkap Ekih.

Sementara di PSM Cicurug dan PSM Palabuhanratu, harga jual kelapa parut tidak berbeda dengan PSM Cibadak dan Cisaat. Hanya, soal pasokan, pedagang PSM Cicurug masih lebih besar.“Masih normal pasokan. Kalau harga Rp 8.000,” tukas Kirman seorang pedagang.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM), Asep Japar, menilai minimnya pasokan itu akibat cuaca ekstrim. Selain itu, tambah dia, adanya pola panen kelapa yang berubah.“Sekarang banyak kelapa muda yang diperjualbelikan. Ini menjadi penyebab minimnya pasokan kelapa tua ke pasar. Dan kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengantisipasi menurunnya pasokan kelapa tua ini,” katanya. Ron