BNI Multifinance Incar Laba Rp 2,6 Miliar

NERACA

Jakarta – Di tahun 2017, BNI Multifinance menargetkan laba sebesar Rp 26 miliar. Angka tersebut meningkat dari capaian laba 2016 Rp 8,1 miliar. Target perusahaan terus meningkat dari sebelumnya pada 6 tahun lalu terus mengalami kerugian, misalnya pada 2015 mengalami kerugian Rp 12,7 miliar.

Kata Direktur Utama BNI Multifinance, Suwaluyo, untuk mencapai target laba akan melakukan sinergi dengan induk BNI terkait dengan data nasabah yang memiliki track record yang baik. “Masih mengandalkan debitur-debitur BNI. Sekarang ini sudah banyak BNI memberikan referal misal debiturnya membutuhkan kebutuhan-kebutuhan produk multifinance sudah langsung diarahkan ke kami," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/2).

Selain itu, perseroan akan menambah marketing di bagian manajemennya dari yang saat ini jumlah total karyawan BNI Multifinance 80 menjadi lebih dari 100 orang. Nantinya, di tahun ini BNI Multifinance juga akan membuka kantor cabang atau representatif di 4 wilayah yaitu Bandung, Denpasar, Banjarmasin dan Pekanbaru.

Sementara itu, Direktur Bisnis BNI Multifinance, Rana Ranadi menambahkan, perseroan juga akan melakukan perubahan porsi strategi bisnis. Dari yang semula 75% melakukan pembiayaan pada sektor komersil atau produktif dan 25% di sektor konsumen, menjadi 35% untuk konsumen dan 65% untuk komersil. Rana memaparkan, BNI Multifinance memiliki kerjasama dengan beberapa perusahaan baik itu BUMN, BUMD, dan lainnya agar bisa meminjam kredit. Kerjasama itu untuk membiayai karyawan yang mau mengajukan kredit bisa melalui BNI Multifinance dengan cara payroll atau potong gaji.

Misalnya ketika karyawan tersebut membutuhkan kredit elektronik, renovasi rumah, kendaraan, pernikahan, KPR atau apapun yang sifatnya konsumer bisa mengajukan permohonan pembiayaan. Dia mengatakan, BNI Multifinance ingin menyediakan kebutuhan karyawannya dengan menciptakan beberapa produk. Dengan kerjasama institusi ke institusi ini, menyasar karyawan perusahaan itu menjadi debitur BNI Multifinance. Menurut Rana lebih mudah daripada menyebar ke tiap individu baru karena keterbatasan SDM yang dimiliki BNI Multifinance.”Mau naikan konsumer yang tadinya 25% menjadi 35%, tahun ini karena dengan fleet atau kerjasama institusi dengan institusi jadi langsung menyasar karyawan perusahaan itu, jadi banyak orang tidak repot one on one," ujarnya.
Sementara 65% sisanya difokuskan ke sektor produktif misalnya untuk usaha. Misalnya perusahaan ingin membeli kendaraan operasional bisa menggunakan kredit BNI Multifinance. Saat ini jumlah nasabah BNI Multifinance ada 150 perusahaan. Serta 1200 nasabah individu. BNI Multifinance juga telah melakukan pembiayaan terhadap infrastruktur penunjang. Misalnya ketika perusahaan A membutuhkan untuk membeli dump truk sebagai alat untuk mengangkut batu untuk mendukung pembangunan infrastruktur. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…