Distanbun: Perkebunan Andalan Ekonomi Masyarakat Lebak

Distanbun: Perkebunan Andalan Ekonomi Masyarakat Lebak

NERACA

Lebak - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan sektor perkebunan masih menjadi andalan ekonomi masyarakat pedesaan di daerah itu.

"Kami terus mengembangkan komoditas perkebunan karena menjanjikan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan," kata Dede Supriatna di Lebak, Selasa (21/2).

Pemerintah daerah tahun ini akan mengembangkan komoditas perkebunan aren dan kakao melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat. Pengembangan perkebunan tersebut guna meningkatkan produksi dan produktivitas. Apalagi, permintaan pasar cenderung meningkat baik domestik maupun mancanegara.

Pemerintah daerah mendorong petani dapat memperluas pengembangan komoditas perkebunan tersebut. Potensi komoditas perkebunan di Kabupaten Lebak sangat berpeluang untuk menjadikan usaha agrobisnis sehingga dapat menyumbangkan ketahanan pangan,peningkatan ekonomi masyarakat juga ppenyerapan lapangan pekerjaan."Kami berharap pengembangan perkebunan itu dapat menjadikan andalan ekonomi masyarakat," ujar dia.

Menurut Dede, komoditas produksi perkebunan Kabupaten Lebak lebih unggul dan berkualitas melalui penerapan rekayasa teknologi juga benih bersertifikat. Bahkan, produk gula aren, kakao dan karet bisa menembus paar ekpor ke sejumlah nehgara di Benua Eropa, Australia dan Asia.

Saat ini, produksi komoditas perkebunan rakyat mencapai 31.610 ton dari lahan seluas 55.326 hektare di 28 kecamatan. Produksi komoditas sebanyak 31.610 ton antara lain kelapa dalam sebanyak 6.126 ton, karet 3.229 ton, kelapa sawit 2.898 ton, cengkeh 1.371 ton, kakao 733 ton, aren 723 ton, dan kopi robusta 260 ton."Kami terus meningkatkan kualitas komoditas perkebunan sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan," ujar dia.

Ia mengatakan, saat ini, perkebunan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Bahkan, penyerapan lapangan pekerjaan mencapai 98.113 orang dengan penghasilan rata-rata Rp50 ribu/hari."Kami berharap pengembangan perkebunan rakyat itu dapat mengatasi kemiskinan," ungkap dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…