Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Neraca. Nyamuk Aedes tergolong antropofilik yaitu paling doyan darah manusia. Berbeda dengan spesies nyamuk lain yang biasanya sudah cukup puas dengan menghisap darah satu orang saja, maka nyamuk Aedes mempunyai kebiasaan menggigit berulang, yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan karena nyamuk Aedes sangat sensitif dan mudah terganggu.

Nyamuk betina biasanya menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari, di tempat yang agak redup. Nyamuk betina meletakkan telurnya di permukaan air yang jernih dan terlindung dari sinar matahari langsung. Lebih disukai tempat air di dalam atau dekat rumah, terutama tempat air yang bertutup longgar atau jarang dikuras.

Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk ada di sekitar kita, Anda dapat melakukan gerakan 3M yaitu Menutup tempat penyimpanan air, Menguras bak mandi dan Mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Larva nyamuk akan berkembang di genangan air dalam waktu sekitar seminggu. Untuk itu, perlu dicegah kemungkinan benda-benda yang merupakan tempat berkembangnya larva ini seperti pot bunga, kaleng bekas, ban bekas atau barang lainnya yang menampung genangan air, khususnya pada musim penghujan dimana tempat-tempat tersebut dapat menjadi genangan dari air hujan yang turun.

Cegah pula dengan cara menggunakan lotion atau obat pengusir nyamuk. Menggunakan bubuk Abate pada selokan dan penampungan air agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Serta menjaga kondisi tetap sehat. Kondisi badan yang kuat, membantu tubuh untuk menangkal virus yang masuk sehingga walau terkena gigitan nyamuk, virus tidak akan berkembang.

Bagaimana dengan penggunaan fogging? Sejauh ini, menurut banyak kalangan menilai tidak efektif. Daerah yang dilakukan pengasapan hanya aman dari gigitan nyamuk kurang dari 4 hari. Walaupun selama kurun waktu 4 hari itu kita aman dari kehadiran nyamuk, sebenarnya ada bahaya lainnya yang mengancam. Yaitu bahan fogging itu sendiri.

Bayangkan saja bahan yang digunakan adalah air, mitan atau solar atau oli, bahkan di tambah insektisida. Kita tahu bahwa solar mengandung senyawa belerang yang dapat membahayakan kesehatan. Sementara itu, bentuk kabut asap dapat dibuat dengan cara melakukan proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan tadi.

Hasil yang dominan dari proses ini adalah gas karbon monoksida (CO). Nah, gas CO ini sendiri apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, yakni ikut bereaksi dengan darah.

Sedangkan insektisidanya pun, jelas membahayakan kesehatan tubuh kita. Entah itu orang yang melakukan pengasapan maupun orang-orang yang terpapar asap. Sementara itu, secara teknis pada proses pengasapan yang seringkali dilakukan kurang tepat. Bagaimana tidak, mereka justru mengasapi got-got, air taman, dll. Sedangkan nyamuk Aedes sendiri sukanya hidup di air bersih.

Akan tetapi, tujuan fogging itu sendiri tak ubahnya seperti placebo. Yakni hanya memberikan ketenangan psikologis semata. Inilah yang menjadikan kita memiliki persepsi yang salah mengenai fogging. Dan menjadi lagu lama bagi pemerintah untuk menenangkan masyarakat akan ancaman DBD. Pemberantasan DBD menjadi tanggung jawab kita bersama, dimulai dari informasi dan pemahaman yang tepat mengenai DBD.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…