Pilkada Aman Tanda Kedewasaan Masyarakat Dalam Berdemokrasi

Oleh: Syaiful Hakim

Penyelenggaraan Pilkada secara serentak pada Rabu (15/2) di 101 daerah berlangsung lancar, aman dan tertib, meski sebelumnya banyak pihak yang mengkhawatirkan terjadinya kericuhan karena tingginya tensi politik menjelang pencoblosan.

Suksesnya pelaksanaan Pilkada di 101 daerah tersebut tak terlepas dari kerja sama semua pihak yang menginginkan Pilkada berlangsung aman, seperti partai politik, relawan pendukung calon dan masyarakat.

Bahkan, sebelum pelaksanaan Pilkada masyarakat DKI Jakarta dan warga dari luar Jakarta menggelar aksi 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang berkeinginan agar pelaksanaan Pilkada berlangsung aman dan lancar.

Aksi yang diinisiasi oleh Forum Umat Islam (FUI) yang didalamnya terdapat ormas Front Pembela Islam (FPI) sebelumnya dikumpulkan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (9/2) malam disepekati agar organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk menjaga kelangsungan pilkada yang kondusif.

"Bahwa tanggal 11 Februari telah disepakati dengan beberapa kelompok, terutama FPI (Front Pembela Islam) dan GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa), memberikan suatu komitmen bahwa mereka akan ikut menjaga agar pilkada kondusif. Itu yang saya pegang," kata Wiranto di lingkungan Istana Presiden Jakarta, Jumat (11/2).

Wiranto pun berharap agar masyarakat tenang dan tidak termakan provokasi pihak tertentu.

Dengan komitmen semua pihak, baik ormas, masyarakat, partai politik, relawan dan pendukung pasangan calon, akhirnya pelaksanaan Pilkada secara umum berlangsung aman, lancar dan tertib.

"Saya kira hal ini juga berkat dari kerja sama semua pihak, terutama masyarakat sendiri yang telah lebih dewasa dalam berdemokrasi," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mapolres Metro Tangerang Kota, Kamis (16/2).

Ia menuturkan, suksesnya pilkada berkat kedewasaan partai politik serta para pendukung. Tito pun menyebut peran serta KPU dan Bawaslu serta TNI.

"Ini sekali lagi kami bersyukur sampai hari ini saya selaku Kapolri belum terima laporan kewilayahan ada insiden yang signifikan. Tidak ada," ujarnya.

Berdasarkan laporan, menurut Tito, ada beberapa daerah yang mengalami keterlambatan dalam melaksanakan pilkada. Namun, hal itu karena faktor geografis dan alam.

"Ada beberapa wilayah yang memang belum sempat dilaksanakan pemungutan suara di beberapa tempat desa-desa terpencil, terutama seperti Papua karena geografi pegunungan tidak ada jalan dipanggul oleh anggota Polri, TNI, linmas untuk mencapai desa tersebut," katanya.

Selain itu, menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu, ada lagi di daerah Sangi, Sulawesi Utara terlambat karena ombaknya besar.

Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan bahwa kondisi aman ini menunjukkan masyarakat Indonesia semakin dewasa berdemokrasi.

"Bahwa kualitas dalam berdemokrasi tidak lepas dari partisipasi dari masyarakat kita. Tentunya dalam kategori melaksanakan, dapat dikatakan semakin dewasa," kata Boy.

Jenderal bintang dua ini juga tak lupa mengucapkan terima kasih karena semua elemen mewujudkan Pilkada serentak dengan aman. Terlebih kesolidan antara Polri dan TNI serta para peserta yang mau menerima kekalahan dan yang menang tak perlu terlalu larut dalam euforia.

"Yang pasti kita sangat bersyukur dalam kondisi seperti ini. Semoga ke depannya tetap seperti ini," kata Boy.

Sebelum pelaksanaan pencoblosan Pilkada serentak 2017, aparat kepolisian dibantu TNI sudah memprediksi kerawanan akan pecahnya konflik. Kemudian meminimalisir potensi konflik yang sudah teridentifikasi.

"Artinya kita harus dapat menimalisir bersama potensi kerawanan yang sebelumnya kita prediksi untuk tidak terjadi, dan kita melihat bahwa pengelolaan potensi kerawanan ini ada semacam semangat bersama yang ditunjukkan antara unsur-unsur pengamanan sendiri," imbuhnya.

Boy tidak menampik terjadi insiden di beberapa daerah saat pencoblosan. Hanya saja insiden tersebut tidak mengganggu prosesi pilkada.

Instruksi Panglima

Untuk menjaga jalannya Pilkada serentak, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk mendukung penuh tugas Polri terkait pengamanan Pilkada serentak tahun 2017, yang digelar di 101 daerah di Indonesia.

"Saya sudah perintahkan kepada seluruh Pangdam, Danrem dan Dandim, untuk mendukung penuh pengamanan Pilkada serentak yang diperlukan Polri di manapun berada. Apabila terjadi sesuatu, perlu penambahan pasukan, segera bantu, laporan belakangan," kata Panglima TNI dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian,di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

Panglima telah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mendukung terciptanya suasana Pilkada yang kondusif, sebagai wujud dari pesta demokrasi yang aman dan damai.

"Tujuannya agar situasi negara dan bangsa ini menjadi tenang, mari kita bersama-sama wujudkan pesta demokrasi yang aman dan damai untuk menyampaikan aspirasi masing-masing," tuturnya.

Presiden Joko Widodo sendiri merasa lega ketika Pilkada serentak berjalan relatif lancar dan damai. "Kita patut bersyukur pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak di 101 daerah sudah berlangsung dengan aman dan lancar," kata Presiden dalam konferensi pers sehari setelah Pilkada.

Meski ada laporan kecurangan di sana-sini namun gerakan anarkis berhasil diredam bahkan bisa dikatakan tak ada manuver negatif terekam selama penyelenggaraan Pilkada, khususnya DKI putaran pertama.

Sebab malam menjelang pencoblosan, aparat sempat mencium ada gelagat pergerakan massa dari sejumlah daerah di luar Jakarta. 
Massa tersebut bergerak ke Jakarta sejak Jumat malam diduga untuk merusuh jalannya Pilkada pada Rabu (15/2). Namun hal itu telah berhasil diantisipasi aparat kepolisian dengan dukungan TNI.

"Saya dapat laporan dari seluruh kapolda di Indonesia semua relatif aman. Aman terkendali. Kemudian ada beberapa tempat yang belum bisa dilaksanakan karena belum sampai di TPS itu surat suaranya," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat hari H pencoblosan. (Ant.)

BERITA TERKAIT

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…