BWPT Hasilkan Produksi BTS 166 Ribu Ton

NERACA

Jakarta - Di kuartal IV tahun 2016, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berhasil mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) 166.000 ton atau tumbuh dari perkiraan 58.791 ton dan melesat 100% dibanding produksi kuartal III-2016. Dengan tambahan angka itu, maka produksi BWPT sepanjang 2016 lalu mencapai 982.981 ton. Namun, angka ini masih lebih kecil dibanding realisasi produksi TBS periode 2015 yang mencapai 1,4 juta ton.

Dengan adanya kenaikan produksi TBS itu, otomatis produksi CPO perseroan pun terangkat. Namun, manajemen belum bersedia merinci level produksi CPO perseroan. "Masih kami finalisasi angkanya," kata Deddy Setiadi, Corporate Secretary BWPT di Jakarta, kemarin.

Kenaikan produksi itu dipicu oleh kondisi tanaman sawit BWPT yang masih dalam usia produktif, rata-rata 7,4 tahun. Pada saat yang bersamaan, efek El-Nino pun mereda. Memang, sepanjang tahun lalu, produksi BWPT tertekan akibat efek anomali cuaca tersebut. Kuartal III-2016, produksi perseroan turun 14% year on year (yoy) menjadi 816.981 ton. Kondisi serupa juga dialami emiten CPO pada umumnya.

Seiring dengan kenaikan produksi itu, BWPT juga terus melakukan perawatan maksimal atas seluruh tanaman sawitnya supaya produksi bisa menjadi lebih optimal tanpa adanya penambahan lahan tertanam. Lahan tertanam perseroan sebesar 150.000 hektar. Perawatan tersebut malah bisa membuat ada tambahan antara 1 ton-2 ton TBS per 1 hektar lahan. Belum berhenti sampai di situ. Optimalisasi produksi tersebut juga memberikan potensi adanya tambahan EBITDA 10% atau setara sekitar Rp 178,2 miliar.

Tahun ini, BWPT menargetkan produksi TBS meningkat 30% dibandingkan realisasi 2016 menjadi sekitar 226.489 ton. Perseroan memiliki pohon sawit di atas lahan seluas 73.167 hektare (ha) atau setara 64% dari total lahan dewasa BWPT memiliki rata-rata usia tertanam empat hingga lima tahun. Ini menjadi kunci pertumbuhan produksi BWPT dalam beberapa tahun mendatang. Prospek bisnis BWPT tampaknya akan semakin cerah, seiring dengan adanya sentimen tren kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Sama seperti emiten perkebunan lainnya, harga CPO BWPT turut meningkat. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…