Bank Papua Targetkan Biayai 3.500 KPR

 

 

NERACA

 

Jayapura - Manajemen Bank Papua menargetkan untuk membiayai 3.500 kredit perumahan rakyat (KPR) di Provinsi Papua dan Papua Barat pada 2017. "Tahun ini, target KPR Bank Papua adalah 3.500 unit rumah di Papua dan Papua Barat. Kita akan menggandeng semua pihak yang terkait, mulai dari Kementerian PU-PR, kemudian dengan PT. SMF dalam hal pendanaan," ujar Direktur Utama Bank Papua Sharly A. Parangan, seperti dilansir kantor berita Antara, kemarin.

Ia mengakui LDR Bank Papua masih memungkinkan untuk perusahaan tersebut melakukan pembiayaan yang lebih besar lagi, namun untuk memenuhi target 3.500 KPR, pihaknya memerlukan dukungan pembiayaan dari pihak ketiga. "Khusus untuk KPR kita memang butuh dukungan pendanaan dari pihak lain, kita juga tengah godok kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.

Sharly mengklaim bahwa Bank Papua adalah perusahaan yang perkembangan KPR-nya terbesar di Indonesia. "Perkembangan dan pengembangan KPR di Papua, khususnya yang ditangani Bank Papua, akhir-akhir ini cukup besar. Tahun lalu kita mendapat piagam dari Kementerian PU-PR karena pertumbuhan kita persentasenya yang terbesar," ujarnya lagi.

Ia menambahkan target 3.500 KPR akan diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui program rumah berusbsidi yang digulirkan Kementerian PU-PR. "KPR ini target utamanya aalah masyarakat berpenghasilan rendah karena ini masuk program perumahan bersubsidi. Jadi kalau bisa 3.500 unit rumah itu semuanya MBR. Ini sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi ingin semua orang punya rumah yang layak," sambung Sharly.

Presiden Direktur PT. SMF Indonesia Ananta Wiyogo mengatakan, dari 26 BPD di wilayah timur, Bank Papua adalah yang pertama dalam membahas KPR dalam memberikan standarisasi penanganan perkreditan KPR. “Bank Papua merupakan yang paling cepat pertumbuhan KPR, dan sudah mendapatkan apresiasi dari Dirjen PUPR sehingga harus di bantu dengan SOP KPR yang benar sehingga mempunyai titik temu yang sama,” kata Ananta.

Ananta mengakui, pembiayaan dalam kerjasama KPR dimaksud tergantung dari permintaan Bank Papua, namun dari SMF sendiri menargetkan 2017 harus menyalurkan pinjaman Rp5,6 triliun untuk seluruh BPD di Indonesia. “SMF fungsinya memberikan dana jangka menengah hingga jangka panjang kepada semua BPD yang melakukan bisnisnya untuk pembiayaan KPR. Kami berikan pinjaman dengan bunga yang sangat kompetitif, sehingga bisa disalurkan kembali untuk pengembangan KPR yang lebih banyak lagi. Sejauh ini SMF sudah menyalurkan pinjaman sekitar 14 BPD,” tutup Ananta.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…