Garap Dua Proyek Properti - Astra Investasikan Dana Rp 8 Triliun

NERACA

Jakarta - Ekspansi bisnis PT Astra Internasional Tbk (ASII) di sektor properti tidak hanya mengandalkan landbank milik perseroan yang tersebar di lokasi strategis, tetapi juga akan merambah proyek lainnya. Namun yang pasti, bisnis properti Astra lebih membidik kelas premium. Tengok saja, dua proyeknya di kawasan Sudirman yaitu, Menara Astra dan Andanamaya Residence yang resmi topping off.

Presiden Direktur Astra Properti, David Iman Santosa menjelaskan, Menara Astra merupakan gedung perkantoran yang kepemilikannya dipegang sepenuhnya oleh Astra International, sedangkan Andanamaya Residences merupakan hunian vertikal atau apartemen yang dibangun oleh PT Brahmayasa Bahtera, yang merupakan perusahaan patungan antara Astra International dan Hongkong Land.”Dua proyek ini merupakan jenis proyek yang berbeda. Menara Astra ini memang kami jadikan proyek investasi, jadi kami sewakan bukan jual," kata David di Jakarta, Senin (20/2).

Perusahaan menawarkan harga sebesar Rp400 ribu per meter persegi untuk Menara Astra. Menurut David, Menara Astra ini masuk dalam klasifikasi kelas A dengan standar green building peringkat platinum. Manajemen Astra International sendiri menilai kelas perkantoran seperti itu yang dicari oleh mayoritas perusahaan internasional yang bergerak dalam sektor jasa keuangan dan trading company.

Sementara, untuk Andanamaya Residences sendiri dijual kepada pasar. Saat ini, total penjualan dari Andanamaya Residences sendiri sudah mencapai 93% dari total 509 unit yang ditawarkan. Sisanya, kata David, sekitar tujuh persen tersebar dalam berbagai unit, di mana tiga diantaranya merupakan tiga unit penthouse.

Untuk harganya sendiri, David mengakui sudah naik dua kali lipat dari sebelumnya. Di mana pada Juli 2016 lalu perusahaan menetapkan harga Rp72 juta per meter persegi dengan harga tertinggi sebesar Rp94 juta per meter persegi untuk tower dua dan tiga, sedangkan tower satu Rp85 juta per meter persegi.”Makanya ini investor kami yang memiliki apartemen tersebut telah menikmati kenaikan dua kali lipat tersebut", sambung David.

Asal tahu saja, total nilai investasi dari pembangunan kedua proyek ini sebesar Rp8 triliun dengan lahan seluas 2,4 hektare (ha). Menara Astra merupakan bagian dari pengembangan terpadu dengan tiga menara. Proyek yang dilengkapi podium ritel serta memiliki fasilitas eksklusif seperti Conference Hall berkapasitas 1.000 orang tersebut diperkirakan rampung pada pertengahan 2018.

Sementara Anandamaya Residences telah dibangun sejak 2013 silam, ketika Astra dan Hongkong Land menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengembangkan proyek pertama mereka berupa apartemen luxurious di Indonesia, melalui PT Brahmayasa Bahtera. PT Brahmayasa adalah perusahaan patungan Astra dan Hongkong Land dengan kepemilikan 60:40.

Anandamaya Residences yang terletak di Jakarta Selatan ini merupakan perumahan kelas dunia yang diharapkan dapat menetapkan standar baru bagi gaya hidup perkotaan yang mewah di Indonesia. Proyek yang terdiri dari tiga tower apartemen tersebut dijadwalkan selesai pada semester I 2018. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…