Ada PINA, Pemerintah Diminta Genjot Infrastruktur Di Luar Jawa

 

 

NERACA

 

Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menginginkan pemerintah dapat menggenjot porsi pembiayaan infrastruktur dari APBN ke berbagai daerah di luar Jawa, terutama setelah adanya program Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA). "Jangan semuanya terkonsentrasi di Pulau Jawa baik APBN maupun PINA," kata Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia dalam rilis yang dilansir Senin (20/2).

Menurut Bahlil, pembiayaan proyek infrastruktur di Pulau Jawa semakin berpotensi secara bisnis, sehingga layak dikomersialisasikan, sebab itu PINA akan semakin relevan di Pulau Jawa. Ia menambahkan dengan PINA ini, porsi dana infrastruktur daerah melalui APBD juga sebaiknya membesar dari saat ini hanya 25 persen. "Dengan adanya PINA pemerintah sebaiknya menggenjot dana infrastruktur APBN ke luar Jawa dan Kawasan Timur Indonesia," katanya.

Dengan demikian, ujar dia, asas pemerataan terimplementasi dan kesenjangan infrastruktur juga bakal ikut teratasi. Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengapresiasi kinerja pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo yang dinilai konsisten dalam menggalakkan pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat di berbagai daerah.

Oesman Sapta menyatakan Presiden Jokowi memiliki naluri membangun yang sangat tinggi sehingga memutuskan untuk melaksanakan berbagai proyek pembangunan. Menurut Oesman, hasil pembangunan yang telah digalakkan pemerintah itu pada saat ini juga sudah ada yang bisa dinikmati hasilnya, antara lain seperti pembangunan jalan di Papua. Selain itu, ujar dia, pembangunan beragam kawasan wisata, seperti yang terjadi di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo mendorong model pembiayaan infrastruktur yang bersumber dari non-anggaran pemerintah harus terus digiatkan. "Negara-negara lain, seperti Kanada, Malaysia, tetangga dekat kita, lebih dulu menggunakan dan mengalokasikan dana-dana pensiun dan dana-dana kelolaan jangka panjang untuk masuk bidang infrastruktur," kata Presiden dalam sambutannya acara "financial close" pembiayaan proyek investasi non-anggaran pemerintah (PINA) di Istana Negara Jakarta, Jumat (17/2).

Presiden juga mengutarakan harapannya agar model pembiayaan di luar anggaran pemerintah, ke depannya dapat diperluas, bukan hanya untuk jalan tol, tetapi juga ke berbagai sektor yang lainnya, seperti pelabuhan, bandara, energi, pembangkit listrik, kilang minyak dan untuk lain-lainnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…