Danai Refinancing - PWON Terbitkan Obligasi US$ 250 Juta

NERACA

Jakarta - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melalui anak usahanya yakni Pakuwon Prima bakal menerbitkan Surat Utang Baru yang dicatatkan dan diperdagangkan di SGX-ST. Obligasi ini bernilai US$ 250 juta atau ekuivalen dengan mata uang rupiah sebesar Rp3,2 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penerbitan obligasi dimaksudkan untuk memperoleh pendanaan yang tujuan utamanya adalah untuk melunasi surat utang 2019 (refinancing) dan tujuan umum perusahaan. Surat utang tersebut akan jatuh tempo per tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang. Sementara itu, surat utang ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 5% per tahun. Surat Utang Baru tersebut dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin.

Sebelumnya perseroan memiliki surat utang dengan jumlah sebesar US$ 200 juta yang bakal jatuh tempo pada tahun 2019, Nah, nantinya, surat utang yang telah diterbitkan oleh penerbit pada tahun 2014 dan dijamin oleh perseroan dan anak perusahaan penjamin, akan dilunasi melalui penerbitan surat utang baru.

Tahun ini, PT Pakuwon Jati Tbk menargetkan marketing sales Rp 2,7 triliun. Proyeksi ini naik 19% dibandingkan estimasi marketing sales tahun 2016 senilai Rp 2,27 triliun. Untuk belanja modal tahun ini, PWON hanya mengalokasikan sekitar Rp 1,7 triliun. Belanja modal ini lebih rendah 15% dibanding belanja modal tahun lalu Rp 2 triliun.

Direktur Keuangan Pakuwon Jati, Minarto Basuki mengungkapkan, sumber belanja modal berasal dari internal cashflow, marketing sales collection dan pinjaman bank yang belum ditarik. Meski demikian, dia tak bisa menyebutkan porsi pendanaan dari berbagai sumber dana tersebut. Sebelumnya, Moody's Investors Service telah memberikan peringkat Ba3 untuk obligasi Pakuwon Prima Pte Ltd, anak usaha PWON. Menurut rilis Moody's, PWON bakal menerbitkan global bonds. Emiten ini akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membayar utang senilai US$ 200 juta yang akan jatuh tempo pada 2019 dan modal kerja. 

Moody's juga memprediksi dalam 12-18 bulan mendatang, pendapatan PWON tumbuh 5%. Di periode sama, porsi recurring income emiten ini diprediksi mencapai 50%54% dari total pendapatan. Meski demikian, PWON belum mau berbicara terkait penerbitan global bonds ini. "Nanti kami informasikan," tutur Minarto.

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menilai, PWON memiliki prospek bisnis yang bagus di tahun ini. Sebab, PWON memiliki porsi recurring income cukup besar, yakni 52%. Hal inilah yang membuat Bima menyatakan PWON merupakan emiten properti yang paling stabil. "Peningkatan recurring income sekitar 15% mungkin terjadi dengan penambahan dua mal baru tahun ini, yakni Mall Pakuwon Indah II dan Tunjungan Plaza VI," ungkapnya.

Selama ini mal PWON memiliki okupansi di atas rata-rata. Namun PWON dinilai masih kekurangan landbank.Bima masih merekomendasikan buy PWON di angka 740 per saham. Harga PWON kemarin Rp 565 per saham. (kon/bani)

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…