Pilkada DKI Dua Putaran - BEI Sesumbar Tidak Ada Sentimen Negatif

NERACA

Jakarta – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2017 telah berlangsung aman dan kondusif. Namun untuk Pilkada di DKI Jakarta dipastikan akan berlangsung dua putaran dan kondisi inilah yang dikhawatirkan pelaku pasar modal bila kondisi Pilkada akan jauh dari ekspektasi pelaku pasar.

Namun hal tersebut ditepis, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan yang menyakini, Pilkada Jakarta dua putaran tidak akan memberikan sentimen negatif terhadap pasar modal. Sebab pada masa kampanye hingga pemungutan suara awal pasar modal tidak bergejolak."Pilkada berlangsung sukses, semua berlangsung damai. Hal-hal kecil sudah biasa, semua berlangsung baik, tidak ada gejolak besar, dan tidak ada pengaruh besar bagi transaksi kita,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Nicky, investasi di pasar modal memang sangat sensitif akan ketidakpastian. Meski belum ada putusan resmi soal Pilkada Jakarta, namun dia berharap agar kampanye selanjutnya berjalan aman."Sebagian investor memang tidak suka pada ketidakpastian. Saya tetap percaya yang penting pilkada kedua Jakarta ini berlangsung damai dan aman," imbuhnya.

Dia juga yakin, para investor tidak peduli siapapun sosok yang akan menduduki kursi orang nomor satu di Jakarta. Pelaku pasar hanya peduli dengan kinerja perusahaan yang tercatat di pasar modal. "Siapa pun pimpinan pilihannya, dan pertimbangan pilihan, lebih dari cukup untuk meningkatkan kepercayaan investor, asal jangan ada yang tidak baik. Investor tunggu laporan keuangan emiten di tahun lalu,"ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas, Harry Su pernah bilang, pesta demokrasi yang baru saja terjadi di 101 daerah dan termasuk DKI Jakarta tidak memiliki pengaruh besar terhadap pasar modal.”Keliatannya tidak begitu mempengaruhi walaupun market sedikit turun di pagi ini," kata Harry.

Perhitungan awal Pilkada DKI Jakarta dipastikan dua kali putaran. Pada pilkada putaran pertama dapat dikatakan berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif.”Kalau situasi aman, market kita tetap tertopang dan seharusnya tidak gejolak yang berlebihan menjelang pilkada ronde dua,," tambahnya.

Lebih lanjut Harry mengungkapkan, ketidakpastian akan terjadi sampai putaran kedua Pilkada DKI Jakarta akan dilakukan, yakni sampai 19 April. Hanya saja, jika pemerintah tetap menjamin Pilkada berjalan aman dan kondusif, maka tidak akan mempengaruhi pasar.”Pasti ada ketidakpastian, tapi menurut saya asal tidak ada kerusuhan saya rasa market akan berkembang dengan baik,"jelasnya.

Sementara Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menegaskan, situasi politik yang sedang terjadi di dalam negeri di Pilkada serentak tidak mempengaruhi industri pasar modal domestik.”Secara historis, kondisi politik dalam negeri tidak berdampak ke pasar saham. Memang banyak yang bilang situasi politik akan mengganggu, tapi tidak bagi bursa. Lihat saja waktu ada demo besar-besaran, pasar kita tetap positif," kata Tito Sulistio. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…