Imbas Ketidakpastian The Fed - IHSG Masih Rawan Aksi Profit Taking

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Jum’at akhir pekan kemarin seharian berada di zona merah yang dipicu aksi jual investor. Kondisi ini tidak lepas dari sentimen negatif global. Kata analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah karena perhatian pasar utamanya pada pidato Ketua The Fed Janet Yellen yang menyiratkan bunga Fed akan naik kapan saja sehingga menimbulkan ketidakpastian,”Sebagian investor menafsirkan kenaikan The Fed Rate pada Maret 2017,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Di sisi lain, lanjut dia, investor juga masih mewaspadai ketidakstabilan politik di dalam negeri yang dinilai berpotensi terjadi menjelang dan setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Dengan adanya dua putaran pada Pilkada DKI Jakarta, ketidakpastian akan bertahan sampai 19 April 2017.”Sentimen The Fed dan Pilkada itu yang menjadi penekan IHSG dua hari terakhir ini," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa sentimen dari neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2017 yang mencatatkan surplus sebesar US$ 1,40 miliar serta Moody's yang mengubah proyeksi peringkat surat utang Indonesia menjadi positif dari stabil dapat direspon positif ke depannya sehingga berpotensi kembali ke area positif. Hal senada juga disampaikan analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi jual merespon ketidakpastian The Fed menambah beban bagi IHSG.

Sebagai informasi, IHSG ditutup terkoreksi 27,06 poin atau 0,50% menjadi 5.350,93 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 7,86 poin (0,88%) menjadi 886,53 poin. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp727,704 miliar pada akhir pekan.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 328.247 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,992 miliar lembar saham senilai Rp7,442 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 125 saham, 194 saham turun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 73,96 poin (0,31%) ke level 24.033,74, indeks Nikkei turun 112,91 poin (0,58%) ke level 19.234,62, dan Straits Times menguat 6,99 poin (0,23%) posisi 3.103,68. Sebagian besar saham sektoral melemah dipimpin industri campuran yang melemah sebesar 1,67%. Hanya satu dari 10 saham sektoral yang menguat, yakni sektor pertambangan. Itu pun pada rentang yang sangat tipis sebesar 0,04%.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers diantaranya Roda Vivatex (RDTX) naik 1.800 poin (20,00%) ke Rp 10.800, Multi Bintang (MLBI) naik 350 (3,07) ke Rp 11,750, Bank Mayapada naik 210 (8,79%) ke Rp 2.600, Adira Dinamika naik 200 poin (2,78%) ke Rp 7.400. Sementara saham yang masuk jajaran top losers diantaranya Pelat Timah Nusantara (NIKL) turun 910 poin (23,58%) ke Rp 2.950, Matahari (LPPF) turun 400 poin (2,70%) ke Rp 14.400, Gudang Garam (GGRM) turun 400 poin (0,66%) ke Rp 60.600 dan Astra Agro Lestari (AALI) turun 350 (2,24%) ke Rp 15.250.(bani)

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…