Ratusan Koperasi di Kota Sukabumi Dibubarkan

Ratusan Koperasi di Kota Sukabumi Dibubarkan

NERACA

Sukabumi - Sebanyak 103 koperasi di Kota Sukabumi tidak terdaftar lagi di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi. Hal itu menyusul setelah Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembubarkan kepada 103 koperasi tersebut sesuai hasil verifikasi di lapangan.

"Pembubaran koperasi itu dilakukan langsung Kementerian Koperasi dan UKM. Hasil cek ulang dan verifikasi di lapangan terdapat 103 unit koperasi yang dibubarkan dan 29 unit koperasi yang direvitalisasi. Hingga saat ini jumlah koperasi di Kota Sukabumi yang masih aktif tercatat sekitar 200 unit lagi," jelas Kepala Dinas Koperasi, KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna, Jumat (17/2) kemarin.

Alasan dibubarkannya koperasi tersebut, kata Ayep, bukan hanya karena sudah tidak melaksanakan lagi rapat anggota tahunan (RAT). Tapi juga secara organisasi dan aktivitas sudah tidak berjalan sebagaimana aturan yang ditetapkan."Sebetulnya kalau tidak melaksanakan RAT tapi aktivitasnya masih ada, itu bisa direvitalisasi. Tapi yang dialami 103 unit koperasi itu ya sudah tidak melaksanakan RAT, secara organisasi dan aktivitas ke koperasianya juga tidak berjalan," ujar Ayep.

Koperasi bisa berjalan tergantung dari manajemen pengurus. Sejauh ini masih banyak koperasi yang sifatnya pragmatis."Misalnya ada koperasi yang setelah mendapatkan bantuan, para pengurusnya kabur. Memang bantuan koperasi itu cukup berisiko bagi yang niatnya hanya ingin mendapatkan bantuan saja. Tapi jika dikelola cerdas, tidak menutup kemungkinan koperasi itu akan semakin maju," terangnya.

Ia menyontohkan koperasi di Sekolah Pembentukan Perwira Polri. Saat ini koperasi itu sudah sangat maju karena pengelolaan keuangan yang sangat bagus."Mereka sudah membuat minimarket dan usaha lainnya," sebut Ayep.

Berbagai bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM pun cukup besar. Syaratnya hanya kemauan untuk maju dari para pengurus dan anggotanya."Uang negara itu kan harus betul-betul digunakan dan diserap serta dikelola dengan cerdas. Kalau berpikirnya hanya pragmatis, ya tentu tidak bakal maju-maju koperasi itu," terangnya.

Selama tahun 2016 terdapat dua koperasi di Kota Sukabumi yang mendapatkan bantuan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUKM dengan besaran bervariatif."Kita hanya sebetas memverifikasi dan merekomendasi berupa surat pengantar ketika ada bantuan LPDB. Nanti yang menentukan koperasi itu mendapatkan bantuan atau tidak ya dari LPBD sendiri," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…