Belanja Iklan RI Tertinggi di Asean

NERACA

Jakarta -  Belanja iklan di Asia Tenggara telah mencatat pertumbuhan luar biasa sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Analisis terbaru yang dirilis perusahaan media dan informasi global, Nielsen, menyebutkan nilai iklan di Asia Tenggara pada kuartal tiga lebih dari US$5 miliar atau sekitar Rp45 triliun.

Indonesia mengalami kenaikan paling tinggi dalam belanja iklan pada kuartal tiga. Selama periode itu, belanja iklan naik 24% dibandingkan kuartal tiga 2010. Posisi ini diikuti Filipina (tumbuh 15%) dan Singapura (10%). “Pertumbuhan belanja iklan ini seiring dengan kuatnya kepercayaan konsumen. Ini merupakan tanda-tanda yang menjanjikan bagi Asia Tenggara,” kata Managing Director untuk Advertising Solution, Nielsen, David Webb, dalam keterangan tertulis yang diterima Neraca, Selasa (20/12).

Web mengatakan, kuatnya pertumbuhan belanja iklan di Asia Tenggara setahun belakangan memperlihatkan kekuatan baru di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tingginya belanja iklan di Indonesia dan Filipina turut memperkuat sentimen bahwa ekonomi lokal masih berkembang dan mampu bertahan dari guncangan eksternal.

Menurut indeks yang dikeluarkan Nielsen, pertumbuhan belanja iklan di media utama dipacu oleh pembelanjaan televisi dan surat kabar. Belanja iklan di televisi naik lima persen pada kuartal ketiga dan 17% dibandingkan kuartal tiga 2010. Sementara itu, surat kabar tetap pada posisi yang sama, dan mengalami pertumbuhan 14% dari kuartal sebelumnya.

Di tempat yang sama, Senior Manager of Media Client Services Nielsen Tri Susanti Simangunsong memaparkan,menurut data belanja  yang Ia.miliki iklan kotor yang dipantau Nielsen dari 24 stasiun televisi, disebutkan 95 surat kabar serta 165 majalah dan tabloid selama kuartal pertama 2011, media televisi masih mendominasi pangsa iklan. "Televisi masih mendominasi dengan meraup 62% dari total belanja iklan kuartal pertama. Belanja iklan di televisi meningkat 21% dari periode yang sama tahun lalu," ujar Tri.

Setelah televisi, ia menjelaskan, media yang meraup pendapatan dari belanja iklan besar adalah surat kabar dengan pangsa 35%, naik 20% dari kurun yang sama tahun lalu. Majalah dan tabloid, lanjut dia, menempati posisi ketiga dengan pangsa iklan 3%, tumbuh 10% dari kuartal pertama tahun 2010. Sementara pebelanja iklan paling besar selama kuartal pertama 2011, menurut Nielsen, masih perusahaan telekomunikasi, yang menghabiskan Rp1,2 triliun untuk beriklan. "Meski belanja iklan telekomunikasi berkurang 7% dari kuartal yang sama tahun lalu, mereka masih yang terbesar," kata Tri.

Produk dengan belanja iklan terbesar kedua setelah telekomunikasi, lanjut dia, adalah produk susu pertumbuhan dengan nilai belanja Rp497 miliar selama kuartal pertama 2011. Belanja iklan susu pertumbuhan tercatat tumbuh 98% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kategori produk yang belanja iklannya juga tumbuh tinggi pada kuartal pertama tahun 2011, menurut Tri, adalah produk mobil dan motor. Menurut data Nielsen, belanja iklan mobil dan motor masing-masing naik 80% dan 49%.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…