NERACA

Jakarta – Pasca libur pemilihan kepala dareah (Pilkada), tren indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diburu aksi jual. Sikap wait and see pelaku pasar menanti hasil Pilkada menjadi alasan untuk menahan tidak melakukan aksi beli. Alhasil, indeks BEI Kamis (16/2), ditutup turun tipis 2,67 poin ke level 5377,99.

Sebanyak 118 saham alami kenaikan harga dan 236 saham alami penurunan harga sedangkan 93 saham tak alami perubahan harga dengan nilai transaksi Rp9,62 triliun. Saham UNTR naik Rp800 menjadi Rp23.825 per lembar dan saham DSSA naik Rp700 menjadi Rp9.800 per lembar dan saham NIKL naik Rp560 menjadi Rp3.860 per lembar.

Sementara saham GGRM turun Rp500 menjadi Rp61.000 per lembar dan saham LPPF turun Rp350 menjadi Rp14.800 per lembar serta saham BMRI turun Rp225 menjadi Rp11.200 per lembar. Saham ENRG menjadi yang teraktif dengan 23.436 kali transaksi senilai Rp325,49 miliar diikuti saham LMAS sebanyak 22.825 kali senilai Rp10,57 miliar serta saham BUMI sebanyak 21.675 kali senilai Rp562,90 miliar.

Di sesi pertama, IHSG ditutup melemah 4,281 poin (0,08%) ke level 5.376,389. Indeks LQ45 berkurang 0,931 poin (0,10%) ke level 892,788. Mayoritas saham sektoral menguat dipimpin sektor pertambangan sebesar 1,41% diikuti sektor industri dasar sebesar 0,81%. Sementara pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka naik 8,39 poin atau 0,16% menjadi 5.389,06 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 2,10 poin (0,24%) menjadi 895,82 poin.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak yang cukup kondusif secara nasional menjadi katalis bagi IHSG untuk bergerak ke area positif.”Pelaku pasar mengapresiasi Pilkada yang berjalan lancar sehingga meredam kekhawatiran investor di pasar modal," ujarnya.

Sementara itu dari eksternal, lanjut dia, ketidakpastian politik dan kebijakan ekonomi Donald Trump masih akan menjadi hambatan bagi laju pergerakan indeks saham global, termasuk IHSG.”Dari sisi politik di AS, sejumlah pejabat melakukan pengunduran diri dengan alasan keengganan mematuhi kebijakan Trump, kondisi itu membuat sebagian investor khawatir ketidakpastian politik AS mempengaruhi ekonomi global yang dapat berpengaruh pada bursa saham," paparnya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa Pilkada yang berjalan lancar diharapkan dapat mengimbangi sentimen negatif yang datang dari global sehingga pasar saham domestik terus melanjutkan kinerja positif.”Dengan kondisi di dalam negeri yang stabil maka pelaku pasar akan tetap rasional dalam mengambil keputusan," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 49,74 poin (0,21%) ke level 24.044,61, indeks Nikkei turun 119,62 poin (0,62%) ke level 19.318,36, dan Straits Times menguat 3,56 poin (0,12%) posisi 3.092,20.