Bahana Raih Mandat 5 Perusahaan IPO

NERACA

Jakarta – Kabar minat perusahaan yang akan go public lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) cukup besar di tahun ini, mendorong PT Bahana Sekuritas untuk mendorong membidik penjaminan pasar IPO lebih banyak lagi. Bahkan pihak perseroan telah menerima mandat dari 5 perusahaan untuk IPO di tahun ini. 

Selain IPO, Bahana Sekuritas juga telah menerima mandat dari 8 perusahaan untuk membantu aksi korporasi penerbitan obligasi, 2 penawasan saham (rights issue), dan 1 pelaksanaan tender offer. Presiden Direktur Bahana Sekuritas, Feb Sumandar menjelaskan, perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi tersebut memiliki sektor bisnis yang bermacam-macam. Ada perusahaan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan ada juga perusahaan swasta.”Untuk target 2017 view cukup positif. Per awal Februari sudah 5 perusahaan berencana IPO. Juga ada 8 perusahaan akan menerbitkan obligasi. Termasuk 2 right issue, dan 1 perusahaan akan tender offer atau go private,"ujarnya di Jakarta, Kamis (16/2).

Sayangnya, Feb Sumandar masih enggan untuk menyebut nama-nama perusahaan yang akan melakukan IPO. Bahkan sektor usaha dari perusahaan tersebut pun dirinya masih bungkam."Beberapa perusahaan akan IPO tentunya karena masih sifatnya proses awal mandat, dan memang ada kerahasian emiten baik industri tentunya namanya belum bisa disclose. Dan size masih review," kata dia.

Tahun ini, Bahana Sekuritas mengincar pertumbuhan emisi saham dan obligasi masing-masing 10 persen. Sementara, realisasi tahun 2016 sebesar 6 emisi saham senilai Rp 22,6 triliun dan 29 obligasi senilai Rp 54,9 triliun. Di samping itu, pada tahun ini perusahaan menerima konsultasi dari dua perusahaan pelat merah untuk transaksi lintas negara (cross border). Transaksi ini terkait rencana dua perusahaan untuk ekspansi."Cross border itu BUMN untuk sektor kita juga belum bisa disclose. Masih rahasia. Kalau boleh negara satu negaranya regional di Asia Tenggara, satu midle east," tandas dia.

Sebagai informasi, dalam rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) 2017, BEI menargetkan pelaksanaan IPO sebanyak 35 perusahaan. Target itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya peningkatan perekonomian nasional di tahun 2017. Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri mencatat lima perusahaan masuk dalam daftar (pipeline) penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).”Ada lima perusahaan di pipeline IPO. Perusahaan itu diantaranya bergerak di sektor energi, ritel, pariwisata atau perhotelan, dan air minum,"kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat.

Disebutkan, perusahaan tersebut bergerak di sektor energi yakni PT Terragra Asia Energy yang fokus pada proyek mini hydro, PT Bintraco Dharma merupakan agen penjual kendaraan bermotor roda empat yang beroperasi di Jawa Tengah dan Jogyakarta, dan perusahaan yang menjalankan bisnis perhotelan di Bali.”Ini bagus karena ada perusahaan yang fokus pada energi terbarukan, hotel, ritel meski belum masuk dalam perusahaan berskala besar. Jadi, pasar modal bisa mmfasilitasi perusahan-perusahaan menengah dan kecil," ujarnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…