Pasca Akuisisi Sinemart - Layar Kaca Surya Citra Kembali Bersinar

NERACA

Jakarta – PT Mandiri Sekuritas (Mansek) tetap menilai positif prospek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) meski porsi penonton stasiun televisi ini mulai menurun. Salah satu katalis positif yang mampu menopang prospek perseroan adalah, strategi SCMA untuk bekerjasama dengan rumah produksi Sinemart. Opera sabun keluaran Sinemart seperti Anak Jalanan terbilang sukses.

Penggemar film ini cukup banyak dengan kesetiaan yang tinggi pula pada segmen penontonnya. Bahkan, sempat muncul video viral anak dan ibunya yang menangis saat menonton episode Boy yang menjadi pemeran utama Anak Jalanan meninggal. Film-film itu akan ditayangkan pada jam utama atau prime time. "Sehingga, kami memprediksi akan ada kenaikan jumlah pemirsa di jam prime time mulai Maret 2017," kata Feddy Wan, analis Mansek dalam risetnya di Jakarta, kemarin.

Kerja sama yang dilakukan antara SCMA dan Sinemart, juga memiliki skema kerja sama yang menarik. Pembayaran komisi kepada Sinemart ditentukan oleh sejumlah faktor seperti pencapaian porsi penonton, efisiensi biaya dan sejumlah faktor lainnya. Berdasarkan pada sentimen itu, Ferdy mempertahankan rekomendasi buy SCMA dengan target harga Rp 3.500 per saham.

Sebagai informasi, SCMA mengakuisisi 80% saham PT Sinemart Indonesia. Pengambilalihan perusahaan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas konten sinetron. Sekretaris Perusahaan Surya Citra Media, Gilang Iskandar pernah bilang, akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya, PT Indonesia Entertainment Group. Dengan membeli 80% saham Sinemart Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kualitas konten sinetron di setasiun televisi Surya Citra Televisi (SCTV), sebuah stasiun televisi yang berada di bawah SCMA. "Dengan transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perseroan," kata Gilang.

Perseroan optimis kinerja tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun kemarin. Pasalnya, industri media diperkirakan masih akan tetap tumbuh. Hal inipun diakui Sutanto Hartono, Direktur Utama SCMA yang mengatakan, secara industri, pertumbuhan belanja iklan alias adex pada tahun 2017 diproyeksi sebesar 7%-8%.”Target kami adalah sama dengan pertumbuhan pasar, baik dari sisi pendapatan ataupun laba bersih. Harapannya bisa tumbuh di atas industri," ujar Hartono.

Disebutkan, belanja iklan televisi yang sempat turun pada tahun 2015, kembali meningkat tahun 2016 dan pertumbuhan ekonomi tahun ini juga diprediksi akan meningkat. Oleh karena itu, ada optimisme pasar yang lebih baik. "Pengaruh Pilkada terhadap belanja iklan sebenarnya tidak terlalu besar. Lebih akan didorong dari ekonomi yang membaik," ungkap Hartono.

Hingga bulan September 2016, rata-rata pangsa pasar pemirsa SCMA sebesar 25,7%, menduduki peringkat kedua setelah MNC Grup. Ia bilang, di tahun depan, stasiun televisi SCTV akan tetap fokus ke konten drama seperti film televisi (FTV) dan sinetron. Sementara itu, Indosiar akan tetap mengandalkan program-program hiburan seperti ajang pencarian bakat dan variety show. SCMA juga akan memaksimalkan produksi dan pengelolaan konten inhouse melalui anak usahanya, Indonesia Entertainmen Produksi (IEP). (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…