NERACA
Jakarta – Kelakuan birokrasi memang sudah keterlaluan. Bukan saja menghambat perekonomian. Karena itu perlu ada keberanian dan terobosan dari para menteri terkait guna membereskan masalah birokrasi. “Saya ini orang luar birokrasi, kemudian masuk birokrasi, rasanya ngurut dadanya," kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung di Jakarta.
Pemilik CT Corp ini mengaku kecewa dengan pola birokrasi yang selama ini terjadi. Bahkan masalah birokrasi ini membutuhkan langkah nyata untuk mengelolanya. Dari catatan World Economic Forum (WEF), persoalan birokrasi di Indonesia jadi catatan khusus. "Korupsi, birokrasi dan ini masalah yang disampaikan di WEF," tambahnya
Lebih jauh kata CT, mengungkapkan pihaknya terpaksa memimpin rapat para birokrat dengan gaya memimpin perusaahaan swasta. "Rekomendasi, eselon 1 sampai 3 tidak otomatis pegawai negeri, harusnya diberikan kesempatan kepada yang lain (swasta). Diharapkan bisa ada daya saing, yang tak produktif, yang tak bisa bersaing jangan harapkan naik pangkat," ujarnya
Menurut Wakil Ketua wakil ketua harian komite Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) menilai reformasi birokrasi yang berbasis pada kenaikan gaji PNS signifikan tak menjamin akan mampu membenahi masalah birokrasi di Indonesia. "Naikin gaji berapa pun nggak ada gunanya, yang diperlukan menteri yang berani mecat anak buahnya kalau salah," terangnya
CT mengemukakan salah satu masalah konkret birokrasi adalah soal realisasi penyerapan anggaran. Dikatakannya per 7 Desember 2011 pencairan belanja modal baru mencapai 51%. Jika ini terus dibiarkan maka target pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diatas 6% bisa terganggu. Sesuai rekomendasi KEN, pertumbuhan ekonomi 2012 memang dipatok 6,3-6,7% alasannya tahun depan merupakan tahun ketidakpastian karena dampak krisis Eropa dan AS. "Kalau pemerintah dibelanja modal bisa bagus bisa sampai 6,7%. Tapi kalau biasa-biasa saja penyerapannya, bisa hanya 6,3% atau di bawah itu," cetusnya
Hal yang sama dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi yang mengatakan pemberian nsentif saja tak cukup untuk memancing masuknya investasi. Perlu juga pembenahan berbelit-belitnya birokrasi. Apalagi, reformasi birokrasi tidak memberikan perbedaan sama sekali. "Kita akan masuk dalam infrastruktur, pembangunan tol, Astra juga akan masuk. Tapi insentif itu tidak cukup. Birokrasi kita malah tambah brengsek," tuturnya
Sebelumnya, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa menjelaskan penunjukkan wakil menteri ini memang hak preogratifnya presiden namun juga harus diperjelas mengenai delegasi wewenang. "Itu hak Presiden, karena kegiatan eksternal yang membuat menteri jarang dikantor, jadi mendelegasikan wewenang yang penting. Dan selama itu menyelesaikan masalah ekonomi dan birokrasi ekonomi kita, ini tidak mubazir," ungkapnya
Bukan hanya itu, menurut Erwin mekanisme pelaporan dan birokrasi di Indonesia juga harus diperbaiki karena selama ini memang tergolong "ribet". Karena eselon I atau Eselon II kementrian tak berani mengambil keputusan. "Delegasi diperjelas juga, bagaimana mendelagasikan wewenang, saya lihat urusan sedikit sedikit lewat menteri. Menurut saya cukup mekanisme pelaporan, sekarang kan kalau dirjen tidak lapor menteri , menteri tersinggung, ini yang harus kita hilangkan," jelasnya
Menurut Erwin, birokrasi seperti ini takkan memajukan negara. "Jepang cepat maju karena yang jalani pemerintahan eselon satu dan dua, menteri hanya simbol politik," pungkasnya. **cahyo
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…