SUFI'S Ponpes Al-Idrisiyyah Gelar Diskusi Publik

SUFI'S Ponpes Al-Idrisiyyah Gelar Diskusi Publik

NERACA

Tasikmalaya - Gerakan Pemuda Syuhada Fi Sabilillah (SUFI'S) Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Idrisiyyah Tasikmalaya adakan diskusi publik dengan tema “Merajut Kebhinnekaan Dalam Perspektif Persatuan dan Kesatuan” Sabtu (28/1).

Kegiatan ang terbuka untuk umum ini dihadiri puluhan masyarakat sekitar serta santri Ponpes Al-Idrisiyyah. Tampak hadir sebagai narasumber, Kepala Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan., S.Ip.

Kemudian Kepala Bagian Pembinaan Masyarakat (Binmas) Kepolisian Resort Kota Tasikmalaya, AKP Iwan Setiawan, serta Kepala Divisi (Kadiv) Pendidikan Ponpes Al Idrsiyyah, Adang Nurdin.

Kepala Kesbangpol Linmas Iwan Ridwan pada kesempatan itu mengatakan, modal utama untuk kebangkitan Indonesia kedepan adalah kekuatan iman, ilmu dan ikhlas.“Bukan semata kekuatan militer dan senjata, tapi atas berkat rahmat Allah SWT Indonesia bisa merdeka, dan kita harus menjaganya,” paparnya.

Kabag Binmas Polres Kota Tasikmalaya, AKP Iwan Setiawan mengingatkan, Indonesia terdiri dari multi etnis, harus diikat kuat dengan Pancasila, undang-undang dasar 1945.“Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, bhinneka sebagai perekat persatuan dan kkesatuan yang menjadi pedoman,” tegas AKP Iwan Setiawan.

Ia menambahkan, benteng persatuan dan kesatuan paling awal yang harus diperkuat. Upaya menciptakan itu diulai dari pendidikan di keluarga.“Perubahan harus dimulai dari kita sendiri untuk menuju Indonesia yang damai dalam keberagaman,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Kadiv Pendidikan Ponpes Al-Idrisiyyah, Adang Nurdin menjelaskan,  bahwa di al qur’an surat alhujurot ayat 13, dengan terang Allah menjelaskan tentang fakta adanya keberagaman.“Adanya perbedaan jangan sampai membangun konflik, tapi harus menjadi sumber kekayaan dan kekuatan bangsa,” papar Adang.

Ia mengingatkan, persamaan jangan dibeda-bedakan, dn yang beda jangan disamakan.“Mari kedepankan kerjasama dengan mengedapankan persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan kedepankan egosentris,” imbuhnya.

Ketua panitia pelaksana, Farid Ogi, menerangkan, santri sebagai salah satu elemen dalam masyarakat islam harus siap menjawab tantangan zaman.“Santri jangan goyah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. NKRI adalah harga mati bagi kaum santri,” pungkas dia. Ron

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…