NERACA
Jakarta-- Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2011 bisa terbilang melorot cukup dalam yaitu dari peringkat 108 di 2010 menjadi peringkat 124 di 2011 ini. Meski menurun, nyatanya pemerintah justru mengklaim IPM Indonesia sebenarnya meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
Pada penghitungan IPM 2010, UNDP menggunakan data pendapatan per kapita tahun 2008 dengan perhitungan terhadap 169 negara. Sementara itu untuk perhitungan di 2011, UNDP kembali mengeluarkan laporan yang memiliki perbedaan dibandingkan dengan 2010, yaitu dengan menggunakan data dari tahun 2005 dengan perhitungan terhaap 187 negara.
Bahkan Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS Kecuk Suhariyanto menyatakan, Indonesia termasuk dalam 12 negara yang mencatatkan pertumbuhan IPM tercepat di dunia, salah satunya bersama negeri Panda, China. "Indonesia, satu dari 12 negara yang pertumbuhan IPM-nya tercepat di dunia," ungkap Kecuk dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/12)
Lalu, di mana posisi Indonesia jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya? Meski diklaim meningkat, nyatanya Indonesia masih kalah kelas dengan negara papan atas di kawasan regional Asia Tenggara. Dari 11 negara Asean, Indonesia hanya berkutat di papan tengah alias berada di peringkat keenam.
Posisi Indonesia jauh di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filiphina. Artinya Indonesia hanya lebih unggul dari Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, dan Timor Leste. "Indonesia perlu terobosan-terobosan untuk menaikkan rating IPM dari negara-negara lain. Perlu adanya bantuan dari beberapa lembaga pemerintahan yang terkait dengan indikator untuk meningkatkan IPM tersebut," ungkap Kecuk. **cahyo
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…