Kembangkan Inovasi Produk - Sido Muncul Bidik Pendapatan Tumbuh 15%

NERACA

Jakarta – Selalu berinovasi dalam pengembangan produk menjadi cara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk mendongkrak penjualan. Teranyar, belum lama ini perseroan meluncurkan Colamilk, menggantikan produk Colamill yang telah sukses hadir di pasaran sejak 2013. Disebutkan, varian produk baru ini diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan minuman rasa susu dan kopi.

Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, Colamilk sangat cocok sebagai pemulih stamina yang menyegarkan.”Colamilk hadir sebagai inovasi untuk menyempurnakan produk Comamill yang semakin banyak peminatnya. Setelah peluncuran ini maka Colamill sudah tidak lagi kami produksi,"ujarnya di Semarang pekan lalu.

Perseroan berharap dengan merilis produk baru ini bisa mengerek kinerja keuangan tahun ini. Dimana tahun ini, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 15%. Tahun lalu, pendapatan SIDO diprediksi sebesar Rp 2,44 triliun. Ini menggunakan asumsi target pertumbuhan 10% sepanjang 2016 tercapai. Pendapatan yang dibidik SIDO tahun ini setara sekitar Rp 2,7 triliun.

Direktur Keuangan SIDO, Venancia Sri Indrijati bilang, upaya manajemen untuk memperbaiki distribusi atas barang yang kurang aktif dijual (dormant) diharapkan mampu membantu perseroan mengejar target tersebut. Beberapa produk dormant dari SIDO adalah Susu Jahe dan Kopi Jahe. Sayang, manajemen belum bisa merinci kontribusi penjualan produk dormant terhadap pendapatan konsolidasi SIDO selama ini.

Yang pasti, lanjut Venancia, produk tersebut masuk ke dalam segmen food and beverage (F&B). Hingga kuartal III-2016 lalu, pendapatan segmen tersebut Rp 723,85 miliar atau berkontribusi sekitar 38% terhadap pendapatan konsolidasi SIDO sebesar Rp 1,89 triliun. Pendapatan SIDO masih didominasi oleh segmen jamu herbal dan suplemen, sebesar Rp 1,11 triliun atau sekitar 58% terhadap pendapatan konsolidasi. Sisanya berasal dari segmen farmasi, Rp 61,44 miliar.

Dari sisi bottom line, laba bersih SIDO tahun 2016 diprediksi meningkat sekitar 7%-8% dibanding laba bersih 2015 senilai Rp 437,47 miliar. Manajemen akan menjaga pertumbuhan laba bersihnya tahun ini setidaknya sama seperti pada periode tersebut. Sebagai informasi, tahun 2017 ini, perseroan menargetkan kontribusi penjualan ekspor sebesar 5%.

Sido Muncul akan mengejar target secara bertahap. Sementara fokus tujuan ekspor perusahaan adalah negara di kawasan Asia Tenggara. Tak sekadar memperluas pasar, Sido Muncul akan  memperdalam pemahaman produk. "Saat ini kami sedang menggenjot beberapa strategi untuk mendongkrak penjualan ekspor di antaranya menyamakan persepsi dulu dengan pemahaman negara ekspor supaya produk dapat mudah diterima," kata Tiur Simamora, Sekretaris Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…