Efek Trump, IHSG Kembali Ke Zona Merah

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan (23/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup jatuh 3,34 poin atau 0,06% ke level 5.250,97. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan dengan kisaran 5.228,29-5.265,44. Adapun enam sub sektor saham berakhir positif dengan aneka industri memimpin penguatan 0,77%, diikuti saham konsumer naik 0,59%. Sedangkan sektor properti memimpin pelemahan dengan turun 0,86%.

Sementara itu pasar Asia ditutup bergelombang pada Senin (23/1) karena investor sendang menunggu kejelasan tentang kebijakan Presiden AS Donald Trump soal kemungkinan renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sebagai informasi, Donald Trump dalam pidato pelantikan mengatakan akan melindungi para pekerja AS dengan menarik dari TPP dan menindak negara yang melanggar perjanjian perdagangan yang merugikan pekerja Amerika.

Tercatat sebanyak 130 saham menguat, 176 melemah dan 106 saham stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 328.918 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 17,1 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 5,1 triliun. Asing mencatatkan net sell Rp 81,002 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik 975 poin (1,56%) ke Rp 63.475, Unilever Indonesia (UNVL) naik 700 poin (1,73%) ke Rp 41.200, Unggul Indah Cahaya (UNIC) naik 460 poin (20,63%) ke Rp 2.690, dan Dian Swastatika(DSSA) naik 450 poin (8,11%) ke Rp 6.000. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Indofarma (INAF) turun 850 poin (25,00%) ke Rp 2.550, Solusi Tunas Pratama (SUPR) turun 500 poin (7,14%) ke Rp 6.500, Bank Central Asia(BBCA) turun 200 poin (1,31%) ke Rp 15.050, dan Mulia Industrindo (MLIA) turun 131 poin (23,60%) ke Rp 424.

Menutup perdagangan sesi pertama, IHSG berakhir melemah 6,061 poin (0,12%) ke level 5.248,250. Indeks LQ45 turun 0,326 poin (0,04%) ke level 875,183. Saham-saham pertanian memimpin penguatan siang kemarin sebesar 0,13% diantara lima sektor saham yang menguat pagi ini. Lima sektor lainnya mengalami pelemahan dipimpin sektor konstruksi sebesar 0,87%. Sebanyak 123 saham mengalami penguatan, 151 melemah dan 97 saham stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 177.397 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 9,9 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 2,6 triliun. Asing mencatatkan net sell Rp 62,658 miliar.

Diawal perdagangan, IHSG BEI dibuka naik tipis 3,56 poin atau 0,07% menjadi 5.257,87 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,56 poin (0,06%) menjadi 876,07 poin.”IHSG naik, namun ketidakpastian masih tetap menyelimuti kondisi pasar global. Hal itu bisa menjadi hambatan bagi pergerakan IHSG untuk menuju level lebih tinggi," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Dia menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif diharapkan menjaga IHSG, inflasi Januari pada tahun 2017 yang diproyeksikan cenderung masih terkendali dapat mejadi faktor positif. Selain inflasi, lanjut dia, defisit transaksi berjalan Indonesia juga masih akan terjaga. Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan untuk tahun 2016 sebesar 1,8% produk domestik bruto (GDP).

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi, kondisi pergerakan IHSG juga masih dipengaruhi oleh laporan kinerja tahunan dari emiten yang sedianya akan dilansir dalam waktu dekat."Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil diharapkan masih menjadi penopang pergerakan IHSG," katanya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…