Perdagangan Internasional - Legislator Minta Pemerintah Perluas Jangkauan Ekspor

NERACA

Jakarta – Pemerintah diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar ekspor secara global guna memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia, kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ecky Awal Mucharam. Pemerintah sebaiknya jangan hanya berpuas diri dengan berbagai mitra perdagangan utama, sehingga disarankan juga perlunya diperkuat berbagai kebijakan strategis.

"Pemerintah diharapkan dapat meluaskan jangkauan pasar ekspor untuk memperbaiki surplus neraca perdagangan ke depan," kata Ecky sebagaimana disalin dari Antara, kemarin. Dia mengusulkan perlunya diperkuat intelijensi pasar yang dapat memetakan kebutuhan pasar setiap negara. "Kerjasama antara duta besar, BKPM, hingga diaspora Indonesia patut dipertimbangkan," ujarnya.

Ia mengutarakan harapannya agar fundamental neraca perdagangan dapat diperkuat. sepanjang 2016, neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar 8,72 miliar dolar AS, yang terbantu lonjakan dari perdagangan nonmigas.

"Walaupun mencatat surplus, neraca perdagangan yang terbentuk belum sepenuhnya menunjukkan perbaikan fundamental, baik di sisi ekspor maupun impor. Sebab keduanya masih pertumbuhan negatif," katanya. Meski demikian, Ecky menilai surplus neraca perdagangan menjadi kabar baik di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang masih memunculkan ketidakpastian.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor nonmigas pada 2017 sebesar 5,6 persen meskipun kondisi perekonomian global dinilai masih cenderung melambat. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa target peningkatan ekspor nonmigas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pada 2017 tercatat sebesar 11,9 persen. "Sejalan dengan dinamika perkembangan ekonomi global yang cenderung melambat, Kemendag secara realistis memproyeksikan target ekspor nonmigas 2017 menjadi 5,6 persen," kata Mendag.

Sedangkan rencana Kemendag untuk meningkatkan ekspor tersebut antara lain dengan membuka pasar-pasar baru nontradisional, namun tetap menjaga negara tujuan ekspor yang sudah ada. Selain itu, juga melakukan diversifikasi produk khususnya yang berasal dari usaha kecil menengah (UKM) melalui penguatan desain dan kemasan serta furnitur.

"Daya saing terus ditingkatkan dengan fasilitasi pengembangan produk dan penyediaan informasi pasar," katanya. Kementerian Perdagangan juga akan melakukan evaluasi pada negara tujuan ekspor, produk-produk baru yang diekspor serta reposisi perwakilan perdagangan di luar negeri.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menyatakan optimistis bahwa kinerja ekspor pada 2017 akan mengalami kenaikan, meski kondisi perekonomian global masih belum sepenuhnya pulih serta banyak ketidakpastian yang terjadi. "Yang pasti, saya melihat itu ada peluang. Selalu saya sampaikan, dalam setiap situasi dan berbagai kondisi pasti ada peluang," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Menteri Perdagangan menyatakan bahwa meskipun pada 2016 dan nanti pada 2017 banyak negara cenderung proteksionis, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan kinerja ekspor.

Dalam kondisi ekonomi yang baik, menurut Enggartiasto, peluang untuk meningkatkan ekspor pasti besar. Namun, dalam kondisi ekonomi yang tidak baik, juga menyimpan peluang meskipun perdagangan bebas cenderung berubah dan lebih proteksionis.

Namun, Enggartiasto masih enggan untuk menyebutkan berapa persen target peningkatan ekspor pada 2017. Tercatat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik neraca perdagangan Indonesia hingga November 2106 mengantongi surplus mencapai 7,79 miliar dolar AS.

Bahkan, pada November 2017, kinerja ekspor dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan mencapai 21,34 persen.

Beberapa rencana yang disiapkan oleh Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia pada 2017 tersebut antara lain berupaya untuk menembus pasar-pasar baru. Sementara untuk pasar tradisional akan tetap dipertahankan serta tetap melindungi pasar domestik.

Lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memperkirakan Indonesia mampu meningkatkan ekspor hingga 3,2 persen pada 2017 berdasarkan proyeksi pertumbuhan perekonomian global.

"Angka tersebut masih di bawah apa yang sebenarnya Indonesia bisa lakukan. Sedangkan untuk pembangunan ekonomi, Indonesia setidaknya butuh 4 sampai 5 persen pertumbuhan ekspor," kata Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri.

Dia menjelaskan angka peningkatan ekspor sebesar 3,2 persen tersebut belum memasukkan faktor pengaruh kemungkinan penerapan kebijakan proteksionisme global, seperti misalnya yang kemungkinan akan dilakukan oleh Amerika Serikat. "Kalau (proteksionisme) makin signifikan, maka angka 3,2 persen harus diturunkan. Mungkin 2-3 persen kalau proteksionisme, misalnya di AS, menjadi semakin masif," kata Yose.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…