KPK CEKAL EMIRSYAH DKK KE LUAR NEGERI - Analis : Saham Garuda Sulit untuk Berlari Kencang

NERACA

Jakarta – Nama besar Emirsyah Satar yang saat ini tersandung masalah hukum terkait dugaan suap pembelian pesawat, tidak bisa lepas dari nama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang sempat dinahkodainya selama dua priode berturut-turut. Apalagi, kasus suap yang menimpa Chairman MatahariMall.com ini terjadi saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero)Tbk. Maka tidak heran, kasus hukum yang menimpa Emirsyah Satar memberikan sentimen negatif terhadap performance saham GIAA.

Merespon hal tersebut, menuru Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, kedepan kinerja saham GIAA diproyeksi tak terlalu agresif. Terlebih, pasca mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, saham GIAA diproyeksi pada support 320 dan resistance 410. "Misal terjadi kondisi baik, pembalikan arah, atau keberhasilan manajemen menangani masalah ini saham membaik menguat batasannya level 410. Tidak kencang-kencang juga,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Efek dari kasus tersebut berpengaruh besar pada saham Garuda. Hal tersebut berkaca pada kasus-kasus lain yang menyangkut emiten. "Kalau untuk memproyeksikan base on historis dari beberapa kasus, seperti misal Bukit Sentul, Nusa Konstruksi, APLN di reklamasi pemulihannya cukup berat," ujar dia.

Selain itu, sentimen lain yang mempengaruhi kinerja saham ialah fundamental perseroan. Tengok saja kinerja keuangan Garuda Indonesia, mulanya pelaku pasar optimistis akan kinerja perseroan di awal 2016. Akan tetapi, kinerja perseroan menurun di kuartal II dan III 2016.”Bisa dikatakan performa Garuda naik turun, kalau ingin bicara mencari konsistensi dari growth, Garuda sulit. Tidak hanya per tahun, secara kuartalan juga terjadi volatilitas pencapaian laba,"jelasnya.

Dia mengatakan, munculnya kasus Emisyah Satar mesti segera diantisipasi oleh pihak manajemen, karena itu akan membuat persepsi liar bagi pelaku pasar.”Ketika ada kasus ini bisa jadi sebagian pelaku pasar dikuatkan akan adanya tendensi GCG kurang bagus. Ini juga harus diantisipasi manajemen, interpretasi pelaku pasar akan kasus ini akan liar, ini yang perlu bagaimana manajemen membangun apa yang terjadi di perusahaan,"urainya.

Secara terpisah, Komisi Pemberantasan Korupsi menduga, kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce untuk Garuda selama rentang 2005-2014 yang dilakukan Emirsyah bukanlah kejahatan tunggal sehingga besar kemungkinan ada pihak-pihak lain yang terlibat. Atas sinyalemen ini, KPK menyatakan bahwa ada potensi Emirsyah akan dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

”Ini bukan suatu kejahatan yang tunggal, maka terbuka kemungkinan bisa ke arah TPPU,” ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Gedung KPK, pekan lalu. Menurut dia, untuk mendalaminya, penyidik KPK akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam dan luar negeri.

Untuk mempermudah penyelidikan, KPK juga sudah mencegah Emirsyah bepergian ke luar negeri. ”Kami sudah melakukan pencekalan, sudah beberapa hari yang lalu pencekalan, sudah minta ke Ditjen Imigrasi, sudah sebelum pengumuman tersangka kemarin,” ujarnya. 

Selain Emirsyah, ada empat orang yang juga dicegah ke luar negeri, yakni Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd yang juga pendiri Mugi Rekso Abadi (MRA) Group Soetikno Soedarjo, mantanVice President of Maintenance and Fleet Management Garuda Indonesia Hadinoto Soedigno, mantan Executive Project Manager Agus Wahjudo, dan Sallyawati Rahardja (pengusaha). 

Dengan kondisi demikian, menurut Alfred, kemungkinan investor cenderung memindahkan portofolionya ke saham BUMN lain yang memiliki kinerja lebih baik. Misalnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Dia mengatakan, salah satu hal yang membuat saham tersebut memiliki prospek positif lantaran perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba lebih tinggi dari rencana awal. WSBP diperdagangkan pada harga Rp 590 per saham pada penutupan sesi pertama akhir pekan kemarin. Saham tersebut naik 10 poin atau sebanyak 1,72%. Kapitalisasi pasar perseroan sekitar Rp 15,55 triliun pada perdagangan saham kemarin.

Berdasarkan data RTI pada Kamis (19/1) pukul 16.00 WIB, saham PT Garuda Indonesia Tbk merosot 8 poin (2,26%) ke level Rp 346 per saham. Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 362 dan terendah Rp 346 per saham. Total frekuensi 1.086 kali dengan nilai transaksi Rp 5,33 miliar. Harga saham GIAA tersebut turun di tengah laju positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hingga sesi I, IHSG naik 7,463 poin (0,14%) ke level 5.302,247.

Sementara manajemen PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan adanya investigasi KPK yang melakukan penggeledahan terkait dengan BUMN transportasi tidak ada kaitannya dengan kegiatan korporasi. Garuda menyebut bahwa penggeledahan tersebut merupakan tindakan perseorangan. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar mengatakan, sebagai perusahaan publik Garuda Indonesia sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya.

Mulai dari penerapan sistem GCG yang diterapkan secara ketat hingga transparansi dalam informasinya.”Manajemen Garuda Indonesia juga menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK dalam penuntasan kasus tersebut, serta akan bersikap kooperatif dengan pihak penyidik," ucapnya. bani




BERITA TERKAIT

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…