Pendapatan PBB-P2 dan BPHTB Sukabumi Tunjukan Grafik Bagus

Belum Genap Satu Bulan

NERACA

Sukabumi - Belum genap satu bulan, namun realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau Bangunan (BPHTB) sudah menunjukan grafik yang cukup bagus. Terbukti sampai dengan tanggal 19 Januari tahun 2017 yang lalu, PBB-P2 dan BPHTB sudah mancapai Rp479,884 juta lebih.

"Alhamdulillah, walaupun belum genap satu bulan di tahun baru ini, sudah teralisasi dari sektor pendapatan PBB-P2 dan BPHTB mencapai Rp479,884 juta lebih, terdiri dari BPHTB mencapai Rp331,446 juta leboh dan PBB-P2 mencapai Rp148,437 juta leboh," ujar Kepala UPT PBB-P2 dan BPHTB Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Sukabumi Atep Kurniawan, Jumat kemarin.

Setiap tahunnya, lanjut Atep, realisasi PBB-P2 dan BPHTB sering tercapai, bahkan bisa terlewati dari target yang sudah ditentukan. Seperti tahun kemarin (tahun 2016), untuk PBB dari potensi jumlah objek pajak (OP) sebanyak 90.000 dan target anggaran sebesar Rp8 miliar teralisasi Rp8,971 miliar lebih atau mencapai 112 %. Sementara dari segi BPHTB dari target Rp7,5 miliar tercapai Rp17,949 miliar lebih. atau mencapai 237%."Alhamdulillah, kita selalu over target dari yang sudah ditentukan," ujar Atep yang juga baru 2 pekan lebih menjabat kepala UPT PBB-P2 dan BPHTB.

Saat ini lanjut atep, dirinya bersama timnya sedang berusaha untuk membuat aplikasi penagihan secara online berbasis web, hal otu bertujuan agara yang wajib pajak bisa melihat langsung jumlah penagihan yang akan dibayarkan,sekaligus itu juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ada di luar kota sukabumi namun memiliki PBB di Kota Sukabumi."Saat ini saja data pengalihan kepemilikan mencapai 2450 di tahun 2016. dari jumlah tersebut, hanya 536 asli orang Kota Sukabumi sisanya di luar Kota Sukabumi. Makanya kita perlu untuk aplokasi tersebut," bebernya.

Disisi lain,lanjut Atep, kantor yang berlokasi di Kecamatan lembursitu tersebut saat ini tengah melakukan penceakan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) tahun 2017 dengan jumlah sekitar 130 ribu."Saat ini kita sedang mealkukan pencetakan SPPT, dan itu kami lakukan agar semuanya bisa selesai dengan cepat walaupun harus kerja sampai malam," imbuhnya.

Atep ridak memungkiri jika mesin pencetakan itu yang ada saat ini dinilai masih kurang, pasalnya, jika yang satu sedang ada gangguan, terpaksa percetakan seperti SPPT terhambat (waktu), jika ada penambahanmesin diyakini akan lebih cepat dari biasanya."Kemarin waktu proses pencetakan, sempat melambata karena mesinnya ada gangguan," ujarnya.

Pihaknya juga tidak akan berhnti untuk selalu melakukan jemput bola ke masyarakat. Hal itu dilakukan, selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga memberikan sosialisasi tentang pajak serta mengajak agar masyarakat membayar pajak tepat waktu."Itu yang akan terus kita lakukan ke masyarakat," pungkasnya. Arya