Penyesuaian Suku Bunga Bantu Pemulihan Keuangan

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia mengklaim penyesuaian suku bunga acuan telah membantu pemulihan sektor keuangan domestik. Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan sepanjang 2016 sebanyak 150 basis poin dan hal tersebut berdampak pada penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan.

"Menurut hemat kami, dengan penyesuaian suku bunga deposito dan kredit membantu proses 'recovery' (pemulihan) di sektor keuangan, perbankan, dan korporasi," ujar Juda, seperti dikutip Antara, akhir pekan kemarin. Pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial, lanjut Juda, telah dapat menurunkan suku bunga deposito 131 basis poin (bps), suku bunga kredit modal kerja 94 bps, suku bunga kredit investasi 79 bps dan suku bunga kredit konsumsi 23 bps selama periode Januari-November 2016.

Juda menuturkan, dengan demikian, suku bunga deposito saat ini memang belum secara penuh menyesuaikan dengan penurunan suku bunga moneter. "Biasanya suku bunga deposito akan terus menyesuaikan mendekati penurunan BI 7 Days Reverse Repo Rate dan suku bunga kredit juga akan melakukan penyesuaian sesuai penurunan suku bunga deposito," ujar Juda.

Sementara itu, untuk pertumbuhan kredit, per November 2016 tercatat sebesar 8,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,8 persen (yoy). Juda menambahkan, ke depan sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10-12 persen dan 9-11 persen pada 2017.

Untuk 2017 sendiri, fase pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor, dan mulai menggeliatnya investasi yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan baik dari kredit perbankan maupun pembiayaan non-bank. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup stabil.

Untuk nilai tukar rupiah juga menunjukan penguatan meski ada ketidakpastian ekonomi global. Pada Desember lalu, BI mencatat rupiah terapresiasi 0,59 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm) ke posisi Rp 13.473 per dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang tahun, rupiah pun tercatat menguat 2,32 persen.

Sistem keuangan juga masih mencatatkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adecuacy Ratio/CAR) yang sebesar 22,8 persen dan rasio likuiditas 20,5 persen per November 2016. Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat menanjak menjadi 3,2 persen gross dan 1,4 persen nett, meski sudah kembali menyusut pada Desember.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, masih ada ruang pemangkasan suku bunga acuan tahun ini. Hal tersebut seiring dengan situasi global yang kondusif dan perekonomian dalam negeri yang stabil. “Kalau lihat kondisi di dalam negeri dan global yang kondusif, stance dari suku bunga masih bisa ada sedikit ruang (untuk pelonggaran),” katanya. Namun, BI masih harus mempertimbangkan risiko inflasi ke depan imbas kenaikan kebijakan pencabutan subsidi elpiji dan listrik.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…