MPR Ajak Masyarakat Banten Perkuat Ideologi Pancasila

MPR Ajak Masyarakat Banten Perkuat Ideologi Pancasila

NERACA

Serang - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengajak masyarakat Banten memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa di tengah berbagai tantangan dan rongrongan dari internal maupun eksternal terhadap semangat kebangsaan Indonesia.

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah mengatakan, empat pilar kebangsaan yakni Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, sudah final dan tidak bisa lagi dinegosiasikan.

"Kalau kaitannya dengan Pilkada itu masih bisa dinegosiasikan. Tetapi empat prinsip dasar berbangsa dan bernegara itu tidak bisa dinegosiasikan karena sudah final,"kata Ahmad Basarah saat menjadi pembicara utama dalam seminar sehari tentang wawasan kebangsaan "Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa" di gedung serbaguna DPRD Banten, Kamis (19/1).

Ia mengatakan, tantangan kebangsaan menurut TAP MPR No IV Tahun 2001 tentang etika kehidupan berbangsa dari sisi internal antara lain, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman agama terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit.

Kemudian pengabaian tehadap kepentingan daerah serta munculnya fanatisme kedaerahan, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinekaan dan kemajemukan."Ke empat kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebaai pemimpin dan tokoh bangsa serta tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal," kata politisi PDI Perjuangan tersebut di hadapan ratusan peserta seminar yang terdiri dari kalangan pejabat dan juga para ulama di Banten.

Sedangkan tantangan eksternal menurut TAP MPR tersebut, kata Basarah, pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam. Kemudian makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Nata Irawan yang hadir dalam seminar tersebut mengajak masyarakat Banten untuk menggugah kembali ingatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ideologi pancasila yang menjadi perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Nilai luhur itu meliputi toleransi dalam menganut agama dan kepercayaan, menghargai hak asasi manusia, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mufakat, dan menjunjung tinggi rasa keadilan sosial," kata Nata dalam sambutannya.

Menurut dia, nilai-nilai luhur ini juga harus diamalkan oleh setiap generasi dimasa yang akan datang, karena banyak negara yang hancur oleh lemahnya ideologi yang mereka anut. Dia mencontohkan, dua negara besar yaitu Uni Soviet dan Yugoslavia yang kini runtuh terpecah-pecah karena perbedaan ideologi dan berakhir dengan perang saudara.

"Generasi boleh datang silih berganti, tetapi ideologi Pancasila tidak boleh mati. Mari kita tetap pertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa," kata Nata Irawan.

Hadir pada seminar tersebut Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Sekda Banten Ranta Soeharta dan Kepala SKPD, Forkompida, Kiyai dan Ulama, tokoh pemuda dan masyarakat lainnya. Ant

 

BERITA TERKAIT

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…