NERACA

Jakarta – Baru saja menikmati performance kinerja keuangan yang positif, kabar tertangkapnya mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Emirsyah Satar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa sentimen negatif terhadap saham Garuda Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tengok saja, harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami penurunan. Turunnya harga saham perusahaan berkode GIAA terjadi sejak pukul 10.26.

Berdasarkan data RTI pada Kamis (19/1) pukul 16.00 WIB, saham PT Garuda Indonesia Tbk merosot 8 poin (2,26%) ke level Rp 346 per saham. Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 362 dan terendah Rp 346 per saham. Total frekuensi 1.086 kali dengan nilai transaksi Rp 5,33 miliar. Harga saham GIAA tersebut turun di tengah laju positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hingga sesi I, IHSG naik 7,463 poin (0,14%) ke level 5.302,247.

Sementara Juru Bicara PT Garuda Indonesia Tbk, Benny S Butarbutar dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya menjelaskan, penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di beberapa tempat tidak ada kaitannya dengan kegiatan operasional, tetapi perseorangan.”Sehubungan dengan hasil investigasi KPK yang melakukan penggeledahan dibeberapa tempat dan terkait dengan BUMN transportasi, dengan ini manajemen maskapai nasional Garuda Indonesia menyampaikan bahwa dugaan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan korporasi, namun lebih kepada tindakan perseorangan,"ujarnya.

Dirinya menegaskan, sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya. “Mulai dari penerapan sistem GCG yang diterapkan secara ketat hingga transparansi dalam informasinya," urainya.

Manajemen Garuda Indonesia akan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK dalam penuntasan kasus ini serta akan bersikap kooperatif dengan pihak penyidik. Sebagai informasi, pada Rabu (18/1), Tim Satgas Penindakan KPK melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi di Jakarta. Dari hasil penggeledahan yang dilakukan sejak siang hingga malam hari, tim berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting guna kelengkapan dokumen penyidikan perkara kasus dugaan korupsi di tubuh Garuda Indonesia.

Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan tim penyidiknya tengah melakukan sejumlah penggeledahan di sejumlah lokasi. Kendati demikian, dirinya enggan mengungkapkan terkait kasus penggeledahan yang dilakukan tersebut. Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, bekas petinggi Garuda Indonesia, Emirsyah Satar telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan di Garuda oleh penyidik KPK.

Sebagai informasi, Garuda Indonesia per September 2016 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sekitar 0,7% atau menjadi US$2,865 miliar dari US$2,845 miliar pada periode serupa tahun lalu. Dijelaskannya, peningkatan pendapatan usaha ini ditopang oleh naiknya pendapatan penerbangan berjadwal sekitar 1,7% atau menjadi US$2,447 miliar, anak perusahaan meningkat 4,1% atau menjadi US$272,5 miliar dan kargo menguat 12,9% atau menjadi US$155,8 juta.