Respon Positif JP Morgan Pasca Putus Hubungan

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank investasi JP Morgan sempat menerbitkan riset yang menetapkan peringkat investasi Indonesia rendah (underweight), padahal beberapa lembaga pemeringkat lainnya menetapkan Indonesia dalam ketegori baik. Pemerintah Indonesia pun mempertanyakannya hasil riset tersebut yang dipandang tidak menyeluruh karena tidak mempertimbangkan perbaikan kondisi fundamental ekonomi. Pemerintah saat itu menyebutkan kerja sama dengan JP Morgan selama ini "tidak menguntungkan". Akhirnya pemerintah memutus kerja sama dengan JP Morgan, di antaranya memberhentikan peran JP Morgan sebagai agen penjual Surat Utang Negara dan bank persepsi amnesti pajak.

Pasca diputus hubungan oleh Kementerian Keuangan, JP Morgan merubah hasil risetnya dan menaikkan peringkat Indonesia ke tingkat netral akan berdampak positif terhadap iklim investasi.

Kenaikan peringkat tersebut berdasarkan kondisi pasar modal di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang dapat bertahan setelah volatilitas pasar obligasi pasca-terpilihnya Donald Trump menjadi presiden AS. "Fundamental makro Indonesia kuat, dengan potensi pertumbuan ekonomi tinggi dan rasio rendah dari utang terhadap PDB, dan reformasi ekonomi," tulis JP. Morgan dalam risetnya.

Menurut Anggota Komisi XI DPR RI Johny G Plate, perubahan hasil riset JP Morgan Chase Bank NA yang menaikkan peringkat Indonesia ke tingkat netral akan berdampak positif terhadap iklim investasi. "JP Morgan akhirnya sadar, bahwa penilaian terhadap peringkat perekonomian Indonesia harus didasarkan pada kondisi riil di Indonesia yang kini terbukti stabil," kata Anggota Komisi XI DPR RI, Johny, di Jakarta, Kamis (19/1).

Johny mengatakan hal itu menanggapi hasil riset JP Morgan Chase Bank NA yang melakukan riset terbaru dengan menaikkan rating Indonesia dari "underweight" ke netral. Padahal hasil riset lembaga tersebut dua bulan sebelumnya, kata dia, menyimpulkan peringkat Indonesia terjun bebas dari "overweight" ke "underweight". Politisi Partai NasDem ini menilai dengan naiknya peringkat Indonesia ke tingkat netral maka diharapkan dapat meningkatkan investasi ke Indonesia.

Menurut Johny, JP Morgan memberikan penilaian menurunnya peringkat Indonesia pada dua bulan lalu, ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia makin baik, yang terlihat dari devisa Indonesia mencapai 116 miliar dolar AS. JP Morgan yang kemudian memperbaiki yakni menaikkan peringkat perekonomian Indonesia, kata dia, maka berdampak menaikkan iklim investasi maupun soft man rating Indonesia.

Politisi Partai NasDem ini menambahkan, perubahan peringkat perekonomian ini sebetulnya, bukan karena kondisi ekonomi domestik saja, tapi juga dampak dari kebijakan politik Amerika Serikat. Secara umum, kata dia, kondisi fundamental ekonomi Indonesia sudah baik.

Bank Indonesia (BI) memandang sudah sewajarnya bank investasi JP Morgan menaikkan peringkat ekuitas Indonesia menjadi netral (neutral) dari rendah (underweight), mengingat indikator fundamental ekonomi dalam negeri terus menunjukkan perbaikan. "Kalau seandainya dinyatakan 'upgrade' saya lihat bahwa Indonesia memang indikator ekonominya di 2016 menunjukkan kondisi yang baik mulai dari inflasi, defisit transaksi berjalan, cadangan devisa, dan nilai tukar," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Agus menuturkan penilaian J.P Morgan tersebut mencerminkan ketahanan ekonomi domestik di tengah periode konsolidasi pada 2016. Pada tahun ini, kata Agus, Indonesia sedang berada dalam proses pemulihan kegiatan ekonomi. "Kalau di 2016 bisa dikatakan periode konsolidasi karen kita pelru konsolidasi di korporasi, perbankan, fiskal. Tapi di 2017 ini kita harapkan adalah kondisi pemulihan sehingga pertumbuhan ekonomi kita harapkan 5-5,4 persen," ujar dia.

Indikator ekonomi yang dimaksud Agus, adalah neraca defisit transaksi berjalan 2016 yang diperkirakan 1,8 persen dari PDB, kemudian inflasi sepanjang 2016 yang 3,02 persen, dan pergerakkan nilai tukar kurs rupiah yang cenderung stabil di kisaran Rp13.300-Rp13.500.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…