Sudah Telanjur Basah

 

Oleh: Ambara Purusottama

School of Business and Economics

Universitas Prasetiya Mulya

 

JP Morgan Chase Bank (JP Morgan) akhirnya menarik kembali ucapannya beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut berkaitan dengan hasil riset dan rekomendasi yang sempat menyudutkan bangsa ini. Rekomendasi yang berujung pada pemutusan hubungan kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Teguran keras yang dilayangkan pemerintah menjadi bentuk sikap tegas pemerintah yang tidak hanya ditujukan kepada JP Morgan saja melainkan juga kepada institusi lainnya agar dalam mengeluarkan pernyataan dapat lebih objektif.

Pemangkasan peringkat surat hutang indonesia oleh JP Morgan dinilai sangat tidak objektif. Surat hutang Indonesia dipaksa turun dua peringkat dari overweight menjadi underweight dalam sekejap. Rekomendasi tersebut dianggap dapat menggiring opini negatif terhadap perekonomian nasional. Pemangkasan peringkat surat hutang mengindikasikan situasi Indonesia yang dianggap berisiko atau tidak layak sebagai tujuan investasi. Padahal pemerintah saat sedang giat-giatnya mencari investor guna mendukung kemajuan pembangunan nasional.

Rekomendasi yang dikeluarkan yang bersangkutan tidak didasari oleh data yang mumpuni. Peringkat Indonesia bahkan lebih buruk dibandingkan negara-negara lain yang justru saat ini sedang dirundung masalah yang jauh lebih pelik, seperti Brasil dan Turki. Meskipun tidak jauh dari masalah, bangsa ini membuktikan masih memiliki fundamental yang baik dari segala sisi. Pemerintah mengupayakan berbagai cara agar kondisi tersebut terpenuhi dimana seringkali mengharuskan para pemimpin turun langsung ke lapangan guna menenangkan situasi.

Argumentasi yang dibuat JP Morgan cenderung didasarkan pada efek terpilihnya Donald Trump. Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap asing. Slogan Make America Great Again dan kampanye yang cenderung egosentris ditengarai dapat mengganggu kestabilan ekonomi dunia yang ada saat ini. Atas dasar itulah, terpilihya Trump dianggap dapat memberikan dampak yang amat buruk pada bangsa ini. Namun dengan fundamental ekonomi saat ini variabel tersebut tidak cukup kuat untuk menjungkalkan Indonesia.

Situasi ekonomi Indonesia belakangan sudah memperlihatkan kemajuan berarti meskipun ketergantungan masih menjadi masalah terbesar. Fundamental ekonomi terbilang stabil yang diperlihatkan oleh indikator-indikator yang tetap jalurnya dan juga pada tren peningkatan, seperti indeks pasar dan nilai tukar mata uang. Perbaikan ekonomi tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Transmisi kebijakan membutuhkan waktu sebelum pasar meresponnya. Situasi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menyiasati perubahan kebijakan yang akan dilakukan.

Sikap tegas pemerintah berhadil membuat JP Morgan menarik kembali ucapannya. Peringkat surat hutang Indonesia saat ini tidak lagi pada posisi underweight melainkan telah berganti menjadi neutral. Situasi ini memang terbilang tidak menyenangkan apalagi JP Morgan sudah kadung merasakan dampaknya dengan terputusnya hubungan dengan pemerintah Indonesia. Nasi sudah menjadi bubur dan tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan seperti sedia kala. Kepercayaan menjadi faktor utama dalam terbinanya sebuah hubungan, terlebih menyangkut negara.

 

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

BERITA LAINNYA DI

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…