ESDM Akui Sulit Batasi Penjualan Elpiji Bersubsidi

 

NERACA

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengakui sulit untuk membatasi pembelian liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi ukuran 3 kilogram. "Kalau barang itu barangnya sama, dijual di pasar, anda boleh beli, ini tidak boleh beli kan tidak mudah, itu saja," kata Ignasius di kantor Presiden seusai rapat terbatas (ratas) soal Integrasi Penyaluran Subsidi Energi dengan Program Kartu Keluarga Sejahtera di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Dalam pembukaan ratas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kilogram sebesar Rp32,3 triliun dan subsidi listrik Rp45 triliun, namun dari jumlah tersebut tidak seluruhnya diterima oleh rumah tangga yang tidak mampu.

Menurut Presiden Jokowi, lebih dari 65 persen subsidi energi dalam bentuk LPG 3 kilogram juga dinikmati oleh rumah tangga-rumah tangga yang sebetulnya tidak layak untuk menerima. Presiden pun meminta penyerahan LPG dapat diintegrasikan dengan program penanggulangan kemiskinan terutama dengan program kartu keluarga sejahtera (KKS). "Ini kan LPG 3 kilogram, mestinya semua bisa beli, tapi yang tidak mampu apakah dikasih subsidi langsung, begitu lo misalnya, tapi belum diputuskan (apakah membeli lewat KKS)," tambah Jonan.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa KKS menjadi modal awal untuk implementasi pembelian LPG bersubsidi dengan sistem non-tunai. "(Impelementasi) itu pak Jonan yang tahu, kami sudah memulai bagaimana mencoba mengintegrasikan kemudian bantuan itu sudah makin bersifat non-tunai, kartu-kartu sudah mulai diintegrasikan, paling tidak PKH (program keluarga harapan) dan rastra (beras sejahtera) jadi peluang untuk pengitegrasian itu," kata Khofifah usai ratas.

Khofifah pun mengakui bahwa distribusi LPG bersubsidi dan listrik bersubsidi akan diintegrasikan dengan PKH dan rastra, namun membutuhkan waktu. "Apa yang ingin kami integrasikan dengan PLN, datanya juga penerimanya kan besar, LPG sampai 55 juta rumah tangga, listrik itu 45,1 juta rumah tangga, tapi PKH hanya 6,5 juta jadi mengintegrasikannya perlu waktu ini akan menjadi pintu masuk dari kemungkinan integrasi program-program atau bansos lain," tegas Khofifah. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM menegaskan bahwa pemerintah tidak berencana untuk menaikkan harga elpiji 3 kg. Pemerintah hanya berencana menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran untuk elpiji 3 kg.  Saat ini, elpiji 3 kg menggunakan sistem distribusi terbuka, siapa saja boleh membelinya. Akibatnya, banyak elpiji 3 kg yang dikonsumsi oleh orang-orang mampu, tidak tepat sasaran. Harusnya, subsidi elpiji hanya untuk masyarakat miskin serta usaha kecil dan menengah (UKM).

"Enggak ada kenaikan harga, keluarga tidak mampu tetap membeli dengan harga sekarang karena mereka disubsidi. Tapi yang kaya beli pakai harga normal. Kita berencana menerapkan subsidi tepat sasaran benar-benar untuk keluarga miskin dan rentan miskin, subsidi langsung ke rumah tangga," papar Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja.

Berdasarkan hasil verifikasi, rumah tangga yang terbukti sesuai kriteria akan memperoleh kartu khusus dari Kemensos untuk membeli elpiji 3 kg. Kartu itu seperti e-money, tapi hanya bisa dipakai untuk membeli elpiji 3 kg. Dengan kartu khusus ini, setiap rumah tangga dapat membeli 3 tabung elpiji 3 kg setiap bulan. Sedangkan UKM bisa membeli maksimal 9 tabung elpiji 3 kg per bulan.

"Keluarga miskin ada kriterianya ada di Kemensos yang bekerja sama dengan TNP2K. Tinggal nanti tahun ini kita verifikasi. Nanti subsidi elpiji diberikan melalui kartu bansos. Kita berharap bulan April sudah disebarkan kartunya. Belinya tinggal tap kartu saja. Jumlahnya kira-kira 26,7 juta rumah tangga. Itu yang menjadi target untuk subsidi LPG," paparnya. 

Verifikasi akan dimulai dalam waktu dekat. Ditargetkan kartu khusus untuk penerima subsidi elpiji 3 kg dapat dibagikan pada April 2017. "Verifikasinya dari data Kemensos dan TNP2K, bulan-bulan ini kita mulai verifikasi. Ada Pertamina, Kemensos, dan Kementerian ESDM," tukasnya. Tapi penerapan subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran tidak dilaksanakan serentak se-Indonesia. Program ini dimulai di beberapa daerah dulu dan secara bertahap diperluas hingga ke seluruh Indonesia. 

"Kita lagi bersiap-siap mendistribusikan kartunya, semoga April di beberapa pulau sudah mulai distribusi. Kita akan mulai dari beberapa pulau dulu. Step by step secara bertahap, Indonesia kan besar sekali," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…