Bappeda Diminta Susun Rencana Kerja Realistis

 

NERACA

Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menyusun rencana kerja yang realistis, mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan domestik. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ekonomi global saat ini hingga 2018 nanti diperkiakan belum akan menunjukkan perubahan signifikan yang positif. Ekonomi global diprediksi masih tumbuh terbatas dan belum akan menciptakan sentimen positif yang berlebihan.

Oleh karena itu, lanjut Bambang, Bappeda harus mengasumsikan ekonomi global masih akan tumbuh lambat seperti dua tahun terakhir. Harga komoditas masih akan berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia melalui ekspor dan belum akan membaik secara signifikan, apalagi kembali seperti periode 2011-2013 silam.

"Poinnya adalah ketika di daerah nanti membuat perencanaan masing-masing harus melihat bahwa ekonomi kita tidak bisa bergantung kepada komoditas. Saatnya di daerah harus bisa mencari celah sektor alternatif apa yang bisa dikembangkan, apakah proses lebih lanjut dari komoditas itu sendiri ataupun manufaktur atau sektor jasa lainnya," ujar Bambang saat memberikan arahan dalam acara temu konsultasi Triwulan I Bappenas-Bappeda di Jakarta, Jumat (13/1).

Bambang menuturkan, pada intinya kondisi dunia memaksa pemerintah untuk dapat berfikir beda. Pemerintah dituntut harus berfikir lebih kreatif dan inovatif di dalam mengembangkan ekonomi daerah masing-masing. Terkait risiko dari perkembangan ekonomi global yang bisa terjadi, Bambang menjelaskan kemungkinan Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga acuannya, yang artinya akan ada kemungkinan rupiah pada waktu-waktu tertentu di 2017 mengalami pelemahan (under pressure).

"Tentunya kita harus mengantisipasi, kalau dari sisi moneter mereka melakukan apa yang perlu dilakukan. Dari riil dan fiskalnya kita perlu melakukan persiapan-persiapan yang dianggap perlu, misalnya kemungkinan inflasi yang terjadi akibat pelemahan rupiah," ujarnya.

Selain itu, perlambatan ekonomi Tiongkok juga perlu diwaspadai karena Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia, di mana beberapa daerah di Indonesia ekspornya fokus ke Negeri Tirai Bambu tersebut. "Artinya kita harus antisipasi pelemahan permintaan dari Tiongkok yang artinya ekspor akan bisa terpengaruh. Apakah dengan perkuat pasar domestik atau diversifikasi tujuan ekspor itu sendiri," kata Bambang.

Di antara dua risiko tersebut, menurut Bambang, yang lebih berpengaruh ke Indonesia adalah perlambatan ekonomi di Tiongkok. Di Tiongkok, salah satu isu besar di sana adalah utang swastanya yang besar, terutama utang BUMN-nya. "Tentunya kita tidak ingin terjadi sesuatu yang berat di Tiongkok, karena akan berpengaruh ke ekonomi Indonesia. Kita harus terus mengikuti dan mewaspadai apa yang terjadi," ujar Bambang.

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…